Foto: Angkringan Songo |
Sebagai penikmat angkringan sejak dalam pikiran, rasanya ada yang kurang kalau kita tidak berbagi tentang angkringan yang layak dijadikan tempat tongkrongan di Ngaliyan.
Karena angkringan dalam perjalanannya telah menyelamatkan banyak anak kos terutama di akhir bulan dimana kiriman ortu sering telat, atau ketika skripsi tak kunjung kelar dan butuh inspirasi, atau sekedar untuk menghabiskan semalam suntuk dengan secangkir kopi saat ditinggal pergi gebetan #eh.
Angkringan memang menyediakan fungsi tambahan seperti di atas selain sebagai tempat makan. Fungsi tambahan itu bisa jadi adalah fungsi utama bagi penikmat angkringan. Kenikmatan yang jelas bukan sekedar nikmat sak udutan.
Meski juga perlu diakui angkringan menyediakan berbagai menu ringan dan nikmat jika dinikmati pada malam hari saat perut mulai keroncongan. Ada beragam lauk mulai dari ayam, cumi, sampai rempelo ati meski hanya sak upet dalam nasi bungkusnya.
Anda juga bisa menjumpai soto, kari ayam, rendang, dan banyak lainnya di angkringan. Spesial bukan? Tapi ya ini hanya dalam bentuk mie instan.
Di Ngaliyan sejak ramai tukang parkir berseragam timnas Belanda, juga semakin banyak berdiri angkringan di sepanjang jalan dari Jrakah sampai Perum Permata Puri. Saya tidak pernah persis menghitung berapa jumlahnya. Khawatir saat berhenti menghitung disumprit sama tukang parkir.
Meski demikian, berdasarkan survey kecil-kecilan yang saya lakukan bersama sahabat saya, sang penakluk angkringan. Rasanya tidak sulit merekomendasikan tiga angkringan yang layak kamu tongkrongin di Ngaliyan.
Kriterianya tidak muluk-muluk. Asal menunya lumayan di lidah. Tempatnya luas dan nyaman untuk bribek adek-adek manis. Dan terutama bebas dari tukang parkir berseragam oranye. Langsung saja. Ini dia.
3. Angkringan Toko Idjo
Angkringan ini berada dalam kordinat 7°0’9″S 110°20’19″E. Halah. Seperti cari medan bertempur saja. Jika anda mengenal toko yang dinding luarnya rata berwarna hijau di sebelah barat lapangan volly depan kantor kecamatan Ngaliyan. Disitu lokasinya.
Angkringan ini baru buka pada pukul 9 malam. Karena sebelum jam 9 malam. Toko yang bernama ‘Toko Idjo’ ini masih beroperasi. Dan Angkringan Toko Idjo menggelar dagangannya di depan emperan toko tersebut. Bergantian agar bisa lesehan di teras Toko Idjo.
Soal menu yang dihidangkan, angkringan ini bisa disebut biasa saja. Walau pernah beragam pilihan menunya sebelum diinvansi oleh angkringan-angkringan di sekitarnya. Namun bagi yang suka nongkrong sampe menjelang pagi. Disini bisa jadi pilihan.
Namun sebagai angkringan, Angkringan Toko Idjo cukup legendaris di Ngaliyan. Ia sudah hadir menemani malam-malam di Ngaliyan sejak lama. Sejak Ngaliyan belum padat dan berisik seperti sekarang ini. Yang menarik dari angkringan ini yaitu dentuman musiknya. Jika anda beruntung anda akan menemui musik hardcore sambil minum joss susu dan sebatang kretek.
Tapi malam itu saya agak kurang beruntung disana. Saya terpaksa mendengarkan iringan dangdut sambil minum teh anget dan sialnya teringat mantan gebetan. Duh..
2. Angkringan SK
Angkringan ini bisa digunakan sebagai refrensi jika pilihannya adalah menu dan penjual yang ramah. Angkringan SK yang kependekan dari Sunan Kuning Sego Kucing ini juga salah satu legenda angkringan di Ngaliyan. Pertama kali ia hadir di depan pasar Ngaliyan. Pak Doel nama pemiliknya. Nama yang akrab bagi pecinta angkringan di Ngaliyan.
Saat itu Ngaliyan masih diinvasi oleh persekongkolan jahat warteg. Meski tak jahat-jahat amat sih. Warteg masih menggurita di Ngaliyan. Sedikit sekali angkringan yang hadir di bumi Ngaliyan. Sedangkan di sisi lain mahasiswa hanya mampu membayar secangkir kopi item padahal butuh semalaman suntuk untuk membincang soal umat (ciiee). Di kondisi darurat seperti ini, Angkringan SK boleh dikatakan sebagai pilihan paling logis saat itu.
Angkringan SK kini buka setiap harinya di depan SMP 16. Awalnya ia berdiri tunggal disana tanpa di sebelah kanan dan kirinya PKL lain. Saat itu adalah momentum paling tepat untuk bribek. Lokasinya masih luas. Menunya beragam dan enak di lidah. Terutama penjualnya, Pak Doel, adalah tipikal penjual yang ramah. Meski tiada dentuman musik disana. Namun sesekali jika ada liga Champion biasanya di sediakan TV untuk nobar.
Jadi angkringan SK ini masih saya rekomendasikan bagi para penikmat angkringan di Ngaliyan. Jika yang dicari adalah cita rasa, keramahan penjual, dan terutama jika berminat menelusuri sejarah Angkringan di Ngaliyan. Angkringan SK merupakan pilihan paling tepat.
Lagian Bapak Proklamasi, Soekarno, juga selalu mengingatkan kita agar Jasmerah? Yaitu jangan sekali-kali melupakan sejarah. Meski itu adalah sejarah angkringan di Ngaliyan. Ya tho?
1. Angkringan Songo
Angkringan ini baru muncul belakangan dibandingkan dua angkringan diatas. Namun di tangan yang tepat. Seorang dengan jiwa muda, berbakat, dan berbahaya. Angkringan Songo kini menjelma sebagai salah satu angkringan yang disegani di Ngaliyan. Bagi para perempuan saya sarankan agar berkenalan dengan pemilik angkringan ini. Selain ganteng dia memiliki senyum yang manis. Namanya Ahmad Rouf.
Tapi tunggu sebentar. Jangan berharap dulu ya. Sebab Maret lalu dia baru saja melangsungkan pernikahan. Heuheu…
Angkringan Songo ini berlokasi di depan Bank BRI Ngaliyan. Atau di samping Holland Bakkery yang kitirannya bisa terlihat sampai tower BSB. Angkringan ini ideal bagi para penikmat angkringan.
Pertama, lokasinya luas untuk sekedar ngobrol ngalor-ngidul bersama teman se-RT. Kedua, menunya beragam. Ada nasi kucing, gorengan, sate, dan ada juga mie rebus maupun mie goreng. Khusus mie goreng harap hati-hati ya. Karena ia sejatinya tetaplah mie rebus yang hanya saja diberi bumbu agar mirip mie yang habis digoreng.
Ketiga dan ini penting bagi para jomblo. Angkringan ini adalah tempat favorit bagi mahasiswi-mahasiswi sekaligus aktipis kampus. Biasanya mereka berkerumun sambil membincang agenda kampus. Meski mereka berwajah lelah. Percayalah dibalik wajah lelah itu terdapat senyum yang berpotensi jadi milikmu. Asal kamu datang kesana sambil bergitar. Cintamu tak akan pernah bertepuk sebelah tangan. Karena untuk bertepuk siapapun memerlukan kedua tangan.
Dan terakhir, kelebihan angkringan ini dibandingkan angkringan lainnya adalah. Sebetulnya ini rahasia. Tapi bagi kalian saya bagikan. Angkringan ini menyediakan buku catatan bagi kaum miskin kota. Jadi jika kalian kebetulan kiriman dari ortu terlambat, atau bergaya mau nraktir gebetan tapi gak punya uang. Disini bisa jadi solusinya.
Cukup makan sepuasnya. Setelah itu hitung ke penjualnya. Dan bilang saja “Mas, aku nyatet sek”. Tapi jangan lupa pasang wajah melas agar semakin meyakinkan bahwa anda adalah kaum miskin kota. Huahaha…