SemarNews.cm | Semarang – im Penjangkauan Dinsos (TPD) Kota Semarang merujuk kelayan Dinsos yang tidak memiliki identitas yang jelas. Menindak lanjuti informasi yang diterima layanan 112, Budi Santoso bersama Tri Budi Leksono menjangkau Kayadi. Pria yang mengais rejeki dengan mengayuh becak di Semarang.
Diterangkan, Kayadi, diperkirakan berusia 65 tahun, tidak memiliki identitas yang jelas, dan hidup sebatang kara. Ia terlantar di daerah Java Mall, tepatnya simpang 3 depan Sekolah St. Yusuf Kp. Siwalan lantaran sakit. kondisinya lemas, menggigil dan respon kesadarannya menurun.
Menurut penuturan Budi, Kayadi telah diperiksa oleh tim Ambulan Hebat sebelum dibawa ke RS. Wongsonegoro. Lebih lanjut dia menerangkan, hasil pemeriksaan Ambulan Hebat, Kayadi mengalami dehidrasi, demam, dan diare sehinga dia harus dibawa ke RS. Wongsonegoro.
“Saat sampai di RSWN anggota TPD mendaftarkan pasien serta berusaha mencari informasi dari Bapak Kayadi namun gagal karna kondisinya yang masih belum memungkinkan untuk diajak komunikasi,” ujar Budi.
Dalam usaha mendampingi kelayan tersebut, TPD telah berhasil menemukan salah satu anggota keluarganya yang tinggal di Kaligawe. Dengan ditemukannya adik Kayadi, maka proses perawatan selanjutnya dimusyawarahkan pihak keluarga sebagaimana yang disarankan TPD.
Kasus serupa dialami Suharni. Perempuan yang diperkirakan berusia 60 tahun tersebut tidak memiliki identitas yang jelas. Dari penggalian informasi TPD, sudah tidak punya keluarga semenjak suaminya meninggal dunia. Selama dirawat di RS Wongsonegoro, Suharni sering mencari perhatian dengan cara berteriak
Saat diketemukan. Kondisinya sudah tidak bisa gerak dan tubuhnya lemah. Tempat yang ia tinggali hanya terbuat dari papan triplek dan beratapkan kain terpal. Pihak kelurahan berharap, agar dia dirawat sebagaimana layaknya.
Mendampingi kasus tersebut, salah satu Korwil TPD, Rofi Andaryani mengatakan kondisi Suharni telah membaik dan selanjutnya bisa dilakukan rawat jalan.
“Kondisi Ibu Suharni sudah membaik, tetapi masih sering teriak teriak sehingga mengganggu pasien lain,” kata Rofi saat dimintai keterangan, Kamis (14/3/2019), “Kata perawatnya, Hari Minggu sudah diperbolehkan pulang oleh dokter,” imbuhnya.
Dia menambahkan, TPD telah menyampaikan hal tersebut ke Dinsos Semarang yang selanjutnya dikoordinasikan pada Dinsos Jateng terkait proses rujukan ke Panti Lansia Dinsos Jateng yang ada di Cepiring, Kabupaten Kendal sehingga pada Selasa kemarin, Suharni telah diterima dengan baik. Bersamanya, telah disertakan surat keterangan dan surat rekomendasi dari Dinsos Kota Semarang. (HQ)
—————