PATI – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, mengajak para santri untuk turut menjaga keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dia menilai, keamanan dan kenyamanan beribadah di Indonesia telah mendapatkan jaminan dari undang-undang. Sehingga, kedamaian tersebut harus dijaga bersama-sama
“Seperti halnya kecintaan kita pada NKRI, bahwa NKRI kan sudah enak kita belajar, keamanan sudah terjamin, yuk kita jaga kedamaian ini, keamanan ini. Kita bandingkan dengan negara lain, rasanya kita tidak ada tandingannya,” kata Taj Yasin saat menghadiri pengajian di Pondok Pesantren Raudlatul Falah, Gembong, Rabu (09/02/2022) malam.
Taj Yasin juga mengimbau agar masyarakat tidak mudah saling menyalahkan. Menurutnya, saat ini banyak oknum-oknum yang mencari kesalahan orang lain dengan tujuan tertentu.
Dia menilai hal itu bisa membuat perpecahan di antara masyarakat. Maka itu, rasa nasionalisme perlu dipupuk terus sehingga kesatuan dan persatuan tetap kokoh menjaga keutuhan NKRI.
“Artinya jangan kita menyikapi orang seperti itu, sedikit-sedikit menyalahkan orang, membuat orang marah. Nggak perlu saling menyalahkan, saling mencintai saja di negara ini. Itu pondasi,” tandasnya.
Lebih jauh, orang nomor dua di Jateng itu meminta kepada para santri untuk memahami sanad tokoh agama secara jelas.
- Sukses Gelar Liga Voli Antar Kelurahan, Mbak Ita Siap Gelar Voli Khusus Putri Antar Kecamatan
- Kemenangan di Ajang Porprov Jateng Bukan Tujuan
- Wagub Jateng Usul Program Insentif Guru Agama Bisa Diterapkan di Nasional
- Ganjar Bangga Dedikasi Kader PPKDB Jateng dalam Membantu Penanganan Stunting
- Ganjar Ajak Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia Rawat Kerukunan Indonesia
Bagi dia, apabila tokoh agama memiliki sanad yang jelas, maka tidak akan mudah memberikan ajaran yang mengajarkan kebencian.
“Dalam literasi ponpes kita disyaratkan dengan keilmuan sanad. ‘Dia belajar ke siapa ya? Ajarannya bagaimana ya?’ Kalau ada yang mengarah kepada kebencian, perlu digaris besar ‘ini siapa ya?’. Padahal kalau dalam ajaran Islam, (kita diajarkan) tidak membinasakan namun memohonkan ampun,” tutupnya.