Media Jendela Dunia – Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini
Berita  

Soroti Kejayaan Nusantara Dari Laut, KNTI Anggap Isu Maritim Harus Jadi Tema Khusus Dalam Debat Capres 2019

Roza Damanik (Berbaju Putih.doc)

SemarNews.com || Jakarta – Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) menilai penting agar isu kemaritiman harus menjadi tema tersendiri dalam debat calon presiden. Ketua Umum DPP KNTI, Ari Nugroho Damanik menyatakan hal ini dalam siaran persnya, Kamis (10/1/2019).  Ari Nugroho menyoroti kejayaan nusantara dari laut. Terbukti, posisi laut dan berbagai sumber daya yang terkandung di dalamnya memiliki nilai secara ekonomi, mengembangkan peradaban melalui aspek sosial dan budaya, dan menguatkan politik dalam pertahanan dan keamanan.

“Sejarah telah membuktikan kepada kita bahwa kebesaran, kejayaan, kesentausaan dan kemakmuran negara kita hanya dapat dicapai apabila kita menguasai lautan,” kata  Ari Nugroho mengutip pidato presiden RI, Ir. Soekarno, 6 oktober 1966 di atas geladak RI Tjandrasa.

Menurutnya, selama 73 tahun Indonesia berdiri telah disepakati Indonesia sebagai negara maritim, “Kita bersepakat bahwa kita adalah bangsa kepulauan dengan dikelilingi lautan sebagai penghubung,” ujarnya, “Gagasan tentang kemaritiman harus masuk dalam debat Capres-Cawapres sebagai ajang penyampaian gagasan, visi, misi dan program kerja Indonesia,” imbuhnya.

 Ari Nugroho, melanjutkan, KNTI berpandangan dalam Debat Capres masyarakat secara luas dapat menilai ke mana kelak orientasi pembangunan pemerintah. Karnanya, ia berpendapat, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara Pemilu 2019 harus memasukan isu kemaritiman dalam tema debat.

Lebih lanjut,  Ari Nugroho memaparkan, dalam empat tahun terakhir, Pemerintah Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Jokowi dan kini menjadi Capres berpasangan dengan K.H. Ma’ruf Amin sebagai pasangan calon (Paslon) bernomor urut 1 pernah mengusung visi utama Indonesia sebagai poros maritim dunia. Alangkah baiknya, kata dia, jika debat capres ini menjadi sarana pasangan Capres petahana memaparkan capaian kinerja masa pemerintahannya serta memaparkan program lanjutan dan targetnya dalam bidang kemaritiman.

Demikian pula, lanjut dia, dari pasangan Prabowo Subianto dengan Sandiaga Uno dapat menjadikan debat Capres-Cawapres sebagai evaluasi kinerja Presiden Jokowi dan sekaligus mengenalkan visi, misi dan program kemaritiman yang harusnya dapat lebih baik menurut Prabowo. Dengan adanya debat tersebut Riza berharap gagasan kemaritiman Indonesia dapat membuahkan arah gerak besar negara kelautan dan kepulauan Republik Indonesia yang lebih baik.

 Ari Nugroho menambahkan, KNTI memandang isu kemaritiman dari berbagai aspek, di antaranya, perikanan, kelautan, kepulauan, perhubungan laut, bahkan termasuk geopolitik regional dan internasional. Di sisi lain, KNTI memandang, Indonesia adalah pemilik dari negara dengan garis pantai terpanjang dengan jumlah pulau terbanyak serta laut yang lebih luas dibandingkan dengan daratan. Sebab itu, pola pembangunan sudah sepatutnya yang berorietasi kepada kemaritiman. Hal ini dipandang tepat sebagai pijakan pembangunan yang sesuai dengan karakteristik dan paten bagi Indonesia.

“Jangan sampai beda pemimpin beda pijakan pembangunanya, karna hal ini dapat memperlambat Indonesia untuk maju. Adapun cara pencapainnya boleh berbeda, sesuai dengan gaya kepemimpinan masing-masing,” tegasnya, “Masih ada waktu KPU untuk memutuskan dan memasukan tema kemaritiman sebagai agenda tersendiri dalam debat capres,” pungkasnya. (HQ)
—————

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *