SEMARANG II SemarNews.com – Dinas Perhubungan Kota Semarang mengenalkan layanan barnama Sistem Informasi Angkutan Barang (Siabang) kepada Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Cabang Tanjung Emas Semarang di Hotel Gumaya, Jl Gajahmada Semarang, Selasa (18/12). Sistem baru tersebut nantinya akan berisi database armada truk yang tergabung dalam asosiasi pengusaha truk.
“Ini akan memudahkan pengusaha dan pengemudi truk maupun pemerintah. Kami sudah minta database jumlah armada dari Aptrindo, Organda, sehingga Dishub Semarang bisa mengupdate terkait perizinan dan lainnya,” kata Kepala Seksi Angkutan Barang Khusus Dishub Kota Semarang, Andreas Catura di sela-sela Rapat Kerja Cabang (Rakercab) Aptrindo Cabang Tanjung Emas di lokasi, Selasa (18/12).
Dijelaskan, sistem tersebut akan terintegerasi via online sebagai rekomendasi pengurusan perpanjang dokumen kendaraan seperti, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) hingga BPKB. Tak hanya itu, Siabang juga terhubung dengan data di Dishub Kota Semarang untuk kepengurusan KIR dan dokumen pendukung perjalanan lainnya.
Sementara itu, Ketua Aptrindo Cabang Tanjung Emas, Supriyono berharap, melalui Siabang itu ke depan, pengurusan KIR dan sebagainya bisa diakses melalui sistem online sehingga memudahkan pengemudi kendaraan.
“Kami sangat mendukung keberadaan Siabang. Kami berharap, ke depan pengurusan KIR juga bisa diakses melalui online,” ujarnya.
Sejak diluncurkan November lalu, baru dua asosiasi yang masuk yakni Aptrindo Cabang Tanjung Emas dan Organda yang menggunakan Siabang. Dia mengatakan, nantinya Aptrindo DPD Jateng juga akan digandeng untuk masuk ke sistem tersebut.
Dikatakan, sejak satu tahun Aptrindo Cabang Tanjung Emas berdiri, beberapa inovasi telah dilakukan organisasi tersebut guna mempermudah anggotanya. Di antaranya, sertifikasi sopir yang bisa digunakan sampai tingkat Asean. Selain itu, ada juga pelopor pembuatan kartu pengenal via email untuk sopir di lingkungan pelabuhan Tanjung Emas. Nantinya, pihaknya akan fokus menyelesaikan sertifikasi driver yang ditarget selesai pada April 2019.
“Sudah ada 80 peserta yang mengikuti. Empat orang gagal, tapi ini sudah bagus karena secara keseluruhan 90 persen lulus,” imbuhnya. (HW-)
—————