Media Jendela Dunia – Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini
Berita  

Sikap Moderat di Masa Pandemi

 

Semenjak pertengahan bulan Maret 2020, Indonesia menerima  suatu wabah yang bernama Covid 19, yaitu virus yang sangat ditakuti oleh warga negara Indonesia. Tidak hanya warga Indonesia, warga negara-negara lainpun juga merasakan dampak yang sangat luar biasa dari virus Covid 19 ini. Mulai dari banyaknya orang yang sakit sampai orang yang meninggal disebabkan oleh virus ini. Di samping  itu impact yang timbul dari munculnya Covid 19 ini yaitu  negara-negara merubah segala aktivitas dan perilaku sehari-harinya. Peristiwa-peristiwa yang belum pernah ada sebelumnya seperti penutupan tempat beribadah di berbagai macam daerah bahkan seperti penutupan Masjidil Harom di Mekkah yang mengakibatkan banyak kontroversi di tengah masyarakat yang membuat perpecahan dari berbagai umat muslim. Sehingga datangnya Corona Virus ini atau Covid 19 ini mampu menciptakan banyak peristiwa yang mungkin akan menjadi sejarah di kemudian hari.

Di tengah pandemi muncul kebiasaan baru seperti jaga jarak yang diterapkan di berbagai tempat dan dilarang keluar rumah dengan melakukan segala aktivitas di dalam rumah. Mulai banyaknya masjid yang ditutup dan tidak bisa difungsikan seperti sedia kala, sekolah bahkan kampus ditutup sehingga anjuran sholat berjamaah dan pembelajaran dilakukan di rumah.

Tentu hal ini menimbulkan berbagai polemik di masyarakat terutama umat islam sendiri. Ada yang berpendapat bahwa segala penyakit adalah ujian, adapula yang beranggapan bahwa penutupan itu wajar dilakukan oleh pemerintah yang bertujuan untuk menghentikan penyebaran virus yang semakin luas. Adapula yang menganggap penutupan rumah ibadah sama saja melarang beribadah.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap virus ini berbeda-beda. Maka moderasi di tengah pandemi sangat diperlukan untuk  semua kalangan baik individu maupun golongan. Masyarakat harus lebih teliti dan bersikap moderat dalam menjalankan kehidupan keberagaman di negara Indonesia ini. Salah satu cara bersikap moderat dengan cara tidak memberikan berita-berita  negatif atau hoax di dunia maya terutama untuk menghindari polemik di berbagai aspek, misalnya membuat berita negatif dengan bertujuan merusak atau memicu terjadinya bentrok antar umat beragama.

Moderasi sendiri dapat diartikan beragama dengan cara mengambil titik tengah dan tidak berpihak kepada salah satu paham atau pemikiran yang bersifat ekstrem dalam menjalankan keberagamaan. Tentu saja dengan adanya Covid 19 saat ini, ibadah di masjid yang biasanya dilakukan masyarakat sekarang tidak bisa dilakukan, apalagi acara pengajian-pengajian dan semacamnya yang melibatkan banyak orang harus tertunda akibat larangan dari pemerintah Indonesia.

Masyarakat harus dapat memahami dan menyadari akan bentuk larangan dari pemerintah bukanlah untuk satu pihak saja akan tetapi juga kepentingan masyarakat Indonesia agar selamat dari  penularan dan penyebaran virus Covid 19 serta untuk memutus mata rantai penyebaran di berbagai wilayah di Indonesia.

Untuk itu kita perlu menanamkan sikap moderat di dalam diri sendiri. Sebab sikap moderat di masa pandemi sangatlah penting agar tidak terjadinya perpecahan. Sikap moderat itu sendiri bisa dicerminkan  seperti bersabar saat ditimpa musibah, gotong royong dan saling tolong menolong dalam menangani  Covid 19 secara ikhlas. Ikhlas disini tolong menolong tidak dibatasi oleh suku, agama, budaya dan status sosial. Sikap moderat yang selanjutnya yaitu mematuhi peraturan-peraturan pemerintah, seperti menjalankan ibadah hanya dirumah saja, mematuhi protokol kesehatan, tetap menjaga jarak dan selalu memakai masker ketika bertemu dengan orang lain. Karena dalam kaidah fiqih dijelaskan “menghindari marabahaya lebih diutamakan dari pada melakukan sebuah kemaslahatan”.

Demikian sedikit pengetahuan tentang sikap moderat di tengah pandemi agar kita sebagai bangsa yang mempunyai semboyan bhineka tunggal ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar akan tetapi  perpecahan merupakan  hal terburuk yang harus dihindari. Wallahu a’lam bishowab.

Penulis : Rofiqul Hidayat (KKN Equilibrium IPMAFA 2020)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *