Foto : Presiden Jokowi (ilustrasi) |
GARUT II SemarNews.com – Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf, Maman Imanulhaq menyatakan, Capres dan Cawapres Joko Widodo-Ma’ruf Amin berkomitemen akan memperjuangkan kepentingan umat Islam dan rakyat Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan Maman saat menghadiri acara Istighasah Kubra di Kabupaten Garut, Senin (3/12).
“Komitmen keislaman Jokowi juga dibuktikan dengan membangun Universitas Islam Internasional Indonesia dan mendorong RUU Pondok Pesantren,” kata Maman di hadapan puluhan ribu jamaah istighasah kubro, di Garut, Jawa Barat, kemarin.
Dijelaskan, dalam banyak kesempatan, Jokowi selalu meluangkan waktu bersilaturahmi ke pondok pondok pesantren. Hal itu, tak hanya dilakukan saat mendekati momen pilpres 2019. Namun, jauh sebelum itu semua.
“Buktinya terlihat dari intensitas pertemuan Jokowi dengan para ulama di berbagai pesantren yang dikunjungi, termasuk mengundang mereka ke Istana,” terangnya.
Acara tersebut juga dihadiri sejumah kiai dan para Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Garut, Jawa Barat. Maman yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan, Majalengka, Jawa Barat itu menambahkan, banyak kebijakan Jokowi yang mendukung ekonomi umat Islam. Misalnya, mendirikan 40 bank wakaf mikro dan mendorong kerja sama dengan perusahaan serta organisasi Islam. Menurut dia, era kepemimpinan Jokowi juga menetapkan Hari Santri Nasional melalui Peraturan Presiden (Perpres) yang akhirnya diperingati setiap tanggal 22 Oktober
Selain dihadiri sejumlah kiai, istigasah kubra dihadiri ribuan peserta dari berbagai pesantren sekabupaten Garut. Sejumlah kiai yang hadir, yaitu DR. KH. Manarul Hidayah, Habib Umar Assegaf, dan KH. Nuh Addawami.
Pada kesempatan berbeda, senada dengan Maman, Peneliti dan Kajian Intelijen Universitas Indonesia Ridlwan Habib membeberkan, bukti lain pemerintahan Joko Widodo atau pro terhadap Islam ialah saat digelarnya acara Reuni Akbar 212 berjalan lancar dan damai.
“Kelancaran acara reuni ini membuktikan rezim Jokowi pro Islam. Acara sebesar itu sangat lancar karena petugas juga sangat membantu,” kata Ridlwan di Jakarta.
Menurut Ridlwan, pemerintah sudah memfasilitasi aspirasi rakyat dengan dibantu aparat keamanan untuk kelancaran jalannya acara tersebut. Soal kuatnya tudingan rezim Jokowi anti Islam dan membatasi kegiatan Islam, kata Ridlwan, terbantahkan.
“Ada ribuan aparat keamanan yang mengatur lalu lintas, petugas kebersihan, bahkan jadwal kereta api di Gambir pun dialihkan ke stasiun lain demi kenyamanan peserta reuni,” imbuhnya. (HW-)
—————