SEMARNEWS.COM , BANJARNEGARA | Air merupakan kebutuhan dasar setiap makhluk hidup dan memadainya akses sanitasi yang layak sangat mendukung manusia untuk hidup dengan sehat. Dalam kehidupan masyarakat tak seluruhnya dapat menikmati dua hal tersebut.
Oleh karena itu Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara mengupayakan air bersih dan sanitasi dalam program yang didukung oleh Korean Red Cross Gyeongnam Chapter. Demikian dikatakan oleh Ketua PMI Kabupaten Banjarnegara Setiawan.
Adanya program tersebut Setiawan berharap peran serta PMI ke depan lebih variatif dan mampu menjamah berbagai sektor lapisan masyarakat dengan berbagai kegiatan sosial dan aksi nyata.
“Peran PMI akan lebih variatif dalam membantu tugas pemerintah mengatasi masalah sosial kemasyarakatan, di luar sisi mitigasi dan kesiapsiagaan bencana alam” ujarnya.
Selain itu Setiawan juga menegaskan sinergitas atau kerja sama dengan berbagai pihak masih terus dilakukan agar gerak langkah terpadu dalam penganangan masalah sosial kemasyarakatan dapat cepat teratasi.
Menurut koordinator lapangan Heri Yulianto, para relawan PMI Banjarnegara berusaha untuk dapat bersinergi dengan masyarakat dalam bakti sosial yang difokuskan pada penyediaan air bersih dan jambanisasi. Selain melibatkan masyarakat desa binaan, pihaknya juga memaksimalkan kalangan relawan Sibat PMI Desa Sirukem.
“Lokasi bakti sosial ditempatkan di Desa Sirukem, Kecamatan Kalibening di mana diwilayah tersebut juga merupakan desa binaan dari program WASH yang telah berjalan dalam tiga tahun terakhir ini” ujarnya.
Kegiatan yang didukung penuh Palang Merah Korea tersebut, terang pria yang menjadi Wakil Komandan Korps Sukarela (KSR) PMI Banjarnegara melanjutkan, Desa Sirukem merupakan desa yang selama tiga tahun ini menjadi pioner dalam kegiatan promosi kebersihan, mitigasi bencana dan kegiatan sosial kemanusiaan lain.
Dia melanjutkan, bakti sosial direncanakan akan berlangsung dalam waktu sepekan. Meski terbilang singkat, pihaknya yakin dapat menyelesaikan sebab proses pekerjaan utama telah dilakukan oleh masyarakat dan relawan desa.
“Jadi sebelumnya sudah kita koordinasikan dengan berbagai elemen desa, termasuk tim Sibat untuk dicicil terlebih dahulu istilahnya, agar waktu dan tenaga yang dikerahkan dalam baksos ini bisa efektif,” ungkapnya.
Sehingga, lanjutnya, beberapa pekerjaan yang dilaksanakan dalam baksos kurang lebih pada pemasangan pipa utama sepaniang 1080 meter, pipa saluran rumah sepanjang 312 meter, pembuatan sarana MCK Umum, perbaikan sarana MCK masjid, perbaikan MCK sekolah, pembuatan bak (reservoir) penangkap air, pembuatan bak (reservoir) penampung air utama, kemudian juga dilakukan pengerjaan pembuatan fasilitas cuci tangan di SD dan promosi kesehatan dengan segmentasi masyarakat sekitar. (HQ/LW)
—————