Dalam beragama, penting sekali untuk menerapkan sikap kasih sayang, empati, rasa damai, menghormati dan saling menghargai di tengah kehidupan bermasyarakat. Terlebih dalam kehidupan bermasyarakat yang penuh dengan keberagaman seperti halnya negara Indonesia ini.
Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia. Indonesia memiliki jumlah penduduk 265 juta jiwa. Selain sebagai salah negara terbesar di dunia indonesia juga merupakan salah satu negara yang paling majemuk di dunia. Kemajemukan negara indonesia bisa kita lihat dengan adanya berbagai etnis, agama, bahasa, dan budaya.
Kemajemukan adalah keniscayaan, kemajemukan adalah anugrah keragaman merupsksn krindahan yang harus senantiasa dirawat dan di jaga. Kita bisa belajar dari semboyan Bhineka Tunggal Ika ( berbeda-beda tapi tetap satu) yang sudah dengan tegas menjelaskan kalau negara Indonesia adalah negara yang terdiri dari berbagai macam suku, bangsa, adat-istiadat, ras dan agama yang beraneka ragam namun semuanya adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.
Akan tetapi kita terkadang kebergaman berpotensi menyebabkan terjadinya disintegrasi sosial yang disebabkan perbedaan-perbedaan yang terdapat pada masyarakatnya. Tanpa terkecuali dengan perbedaan agama. Sebagai negara yang religius indonesia memiliki kearagaman agama. Untuk seluruh agama yang di akui di indonesia yaitu agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Budha Dan Konghucu. Tidak jarang keberagaman ini menimbulkan berbagai konflik di masyarakat. Penyebabnya bermacam-macam, yang pasti seringkali perbedaan agama timbul karena perbedaan paham, karena satu sama lain saling mengklaim kebenarannya sendiri, saling salah menyalahkan. Untuk mencegah terjadinya terjadinya konflik dan berbagai permasalahan keberagaman maka kita perlu menumbuhkan sikap moderasi beragama agar kemajemukan dan keindahan ini tetap terjaga.
Moderasi beragama merupakan sikap beragama yang seimbang antara pengamalan agama sendiri (eksklusif ) dan penghormatan kepada praktik beragama orang lain yang berbeda keyakinan (inklusif ). Keseimbangan atau jalan tengah dalam praktik beragama ini niscaya sangat dibutuhkan karena bisa menghindarkan kita dari sikap ekstrem berlebihan, fanatik dalam beragama sehingga kita tidak akan terbawa arus untuk merasa bahwa agama kita paling benar, tidak mementingkan ego dan mudah menyalahkan atau mengkafirkan orang-orang yang memiliki kepercayaan agama berbeda dari kita.
Moderasi beragama sangatlah penting untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan. Manusia beragama harus bisa bersikap seimbang dan tidak boleh mengedepankan klaim kebenaranya sendiri karena ekspresi tersebut dipastikan karena dapat berbenturan dengan pandangan manusia yang beragama lainya. Di satu sisi kita memang memiliki hak tapi hak kita dibatasi oleh hak orang lain. Itulah yang harus kita pahamai da yang harus kita tau apabila terjadi benturan antar-keyakinan manusia beragama, maka hal ini bisa menjadika terciptanya kehancuran yang parah. Hal ini dapat terjadi dikarenakan adanya pengaruh agama yang begitu kuat dalam segala aspek kehidupan, maka dari itu sangatlah penting bagi kita untuk menanamkan sikap moderasi beragama untuk mewujudkan kedamaian dan keamanan ketika kita berinteraksi dengan umat agama yang lain.
Pentingnya untuk menciptakan kerukunan umat beragama baik di tingkat daerah, provinsi, maupun pemerintah membutuhkan kerjasama semua pihak baik warga negara beserta instansi pemerintah lainnya. Baik warga negar maupun pemerintan memmiliki tanggung jawab untuk mewujudkan ketentraman, kedamaian, keamanan, dan ketertiban, termasuk dalam memfasilitasi terwujudnya kerukunan umat beragama, menumbuhkembangkan keharmonisan, saling pengertian, saling menghormati, dan saling percaya di antara umat beragama bahkan menertibkan rumah ibadah.
Untuk mendukung terciptanya kedamaian dan keamanan umat beragama dapat dilakukan dengan berabagai cara di antaraya:
Pertama, mengajarkan kepada setiap umat beragama untuk senantiasa bergikir positif kepada siapapun, menjaga sopan sentun, menjaga ucapan dan perbuatan dan jangan sampai menyakiti orang lain, kita harus mengedepankan rasa toleransi, menghargai, menghormati, tenggang rasa, serta belajar untuk saling memahami diantara umat beragama. Menyadari dan menghargai perbedaan dengan tidak menghakimi atau memvonis agama lain serta tidak memaksakan seseorang untuk masuk/mengikuti agama tertentu dan
Melaksanakan ibadah sesuai agamanya.
Kedua, untuk menanmkan moderasi beragam dalam rangka untuk mewujudkan kedaiamanan dan keamanan sangat dibutuhkan peran pemuka agama, tokoh dan figur masyarakat. Tokoh dan masyaeakat sangat harus membina umat beragama dengan pengetahuan dan wawasannya tentang agamanya dengan membimbing umat, sehingga apa yang diperbuat oleh mereka akan dipercayai dan diikuti secara taat. Kemudian untuk pemerintah, pemerintah harus tanggap dan juga harus berperan aktif dan bertanggung jawab demi terwujudnya kedamaian dan keamanan hidup umat beragama utamanya adalah sebagi pelayan, fasilitator dan mediator pemerintah dapat yang dapat menumbuhkan kualiatas antar umat beragama melalui pelayanan aparat pemerintah yang memiliki peran dan fungsi tersendiri dalam menentukan kualitas kehidupan, kedamaian dan keamanan umat beragama melalui peratuaran dan kebijakanya.
Itulah pentingnya menanamkan moderasi beragama untuk menciptakan kedamaian dan keamanan. Sudah tau begitu pentingnya menanamkan moderasi beragama untuk menciptakan kedamaian dan keamanan maka mari kita wujudkan moderasi beragama dengan memulainya dari diri kita sendiri.