Virus Covid-19 mulai menjangkit Indonesia pada pertengahan bulan Maret 2020. Ini disebabkan banyaknya penyangkalan pada masyarakat dan menghiraukan protokol yang di berikan pemerintah dan Badan Kesehatan. Untuk memutus rantai penyebaran virus corona ini, akhirnya pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing dan PSBB (Pembatasan Sosial Berkala Besar). Dengan kebijakan tersebut masyarakat diminta untuk tetap dirumah, aktivitas seperti belajar,bekerja, dan beribadah dilakukan dirumah. Sebagian besar banyak masyarakat yang telah mentaati kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah tersebut, namun banyak juga yang menentangnya.
Hal ini bisa saja terjadi karena beberapa alasan salahsatunya karna adanya provokasi dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab yang mengabarkan kepada masyarakat untuk menganggap remeh covid-19 serta adanya permainan dunia.
Tentunya informasi ini merugikan banyak pihak. Sebagai masyarakat beragama dan bijak kita harus tetap waspada serta hati-hati agar tidak mudah terpancing dan terprovokasi sehingga menimbulkan kerugian bagi diri sendiri dan masyarakat lainnya di masa pandemi ini.
Moderasi beragama adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan terhadap agama, tidak ekstrim dan tidak radikal. Artinya keberagamaan islam sendiri mengambil jalan tengah antara dua paham atau pemikiran yang ekstrim tersebut. Sikap tersebut merupakan hasil dari dialektika pemikiran atau pemahaman islam yang telah ada sebelumnya.
Tentunya sikap moderasi beragama ini sangat penting untuk diterapan dimanapun dan kapanpun itu. Terutama pada masa sekarang ini yang mana kondisi negara kita ini sangatlah kritis baik dari aspek sosial, kesehatan maupun ekonomi. Untuk menyikapi kondisi saat ini beberapa hal yang dapat dilakuakan diantaranya:
Bersabar menghadapi musibah Covid-19. Sabar sendiri merupakan manifestasi dari keyakinan akidah yang diterapkan dalam sikap menghadapi praksis kehidupan sehari-hari terutama pada saat terkena musibah seperti saat ini.
Mengikuti anjuran pemerintah, pakar dan pihak berwenang dalam penanganan covid-19. Pastikan jika mengambil informasi harus informasi yang benar-benar valid.
Mengutamakan keselamatan manusia sesuai dengan kaidah “menghilangkan kemudharatan itu harus didahulukan ketimbang mengambil manfaat”.
Tolong menolong dalam mengatasi Covid-19 dan damaknya. Tolong menolong ini merupakan perwujudan dalam memperkokoh ukhuwah Islamiyah,ukhuwah Basyariyah, dan ukhuwah Wahaniyah.
Selain masalah covid-19 dimasa ini kita juga dibenturkan masalah keyakinan beragama. Dalam hal ini kita juga harus menekana sikap toleransi terhadap sesama baik itu toleransi antar ras, suku, dan budaya. Dalam kondisi saat ini sikap toleransi yang dapat kita terapankan meliputi:
Tidak mencemooh atau menjauhi orang yang terpapar covid-19. Sebaliknya kita harus memberikan dukungan dan semangat kepada orang tersebut agar orang tersebut kuat menghadapi musibah yang dihadapinya.
Tidak memaksakan orang lain menganut kepercayaan yang kita yakini. Kepercayaan berasal dari sebuah keyakinan jadi kita wajib menghagai setiap keyakinan pada orang lain. Jangan hanya karna beda pendangan dan beda pemikiran kita memaksa orng lain untuk sama dengan kita.
Tidak menghina ataupun mencela agama orang lain dengan alasan apapun. Menghina mauapun mencela adalah hal yang tidak dianjurkan dalam agama apapaun jadi tidak ada alasan untuk melakukan hal tercela tersebut.
Tidak melarang atau menganggu umat lain untuk beribadah sesuai dengan agama dan kepercayaan orang lain.
Lebih selektif dalam mencari informasi, artinya jangan mudah percaya tentang berita yang tidak jelas atau tidak nyata (hoax) .jangan mudah terprovokasi dengan orang lain yang mengajak kearah yang tidak baik.
Penulis :Muhammad Sulaiman Dzurkanain