Media Jendela Dunia – Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini
Berita  

Pelatihan Budidaya Sayuran dan Penjualan Sayuran di Warung Sayur Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi dan Pangan di Masa Pandemi Covid-19

 

Ditutupnya pasar Gerit yang terletak di Desa Gerit, Cluwak, Pati, sebab adanya peraturan pemerintah sebagai upaya untuk mencegah penularan Covid-19 melalui penerapan social distancing, penguatan sarana dan prasarana medis dalam mitigasi dan penanganan Covid-19, hingga diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat warga khususnya warga di Desa Gerit RT 02 RW 04 yang berprofesi sebagai pedagang di Pasar Gerit mengalami penurunan ekonomi karena tidak bisa berjualan di pasar Gerit.

Melihat persoalan yang muncul tersebut, sebagai salah satu peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri dari Rumah Institut Pesantren Mathali’ul Falah Pati Tahun 2021 atau yang disebut juga KKN MDR IPMAFA 2021 dari kelompok Madani, saya tergerak untuk melaksanakan program KKN yang dapat membantu memulihkan perekonomian warga di Desa Gerit RT 02 RW 04. Dalam melancarkan program ini saya bekerja sama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Gerit RT 02 RW 04 berinisiatif untuk memberdayakan ibu-ibu rumah tangga di Desa Gerit RT 02 RW 04 dengan mengadakan pelatihan budidaya sayuran dan mendirikan warung sayur agar dapat memberikan kesempatan kepada ibu-ibu untuk menjual hasil budidaya sayurnya di warung sayur.

Selain bertujuan untuk menstabilkan ekonomi warga, program ini juga bertujuan untuk mengedukasi pola hidup sehat dengan mengonsumsi sayuran organik hasil panen sendiri. 

Pemilihan pelatihan ini tentunya dikarenakan sebuah pertimbangan bahwa mayoritas warga selain berprofesi sebagai pedagang juga berprofesi sebagai petani. Akan tetapi, selama ini warga belum pernah menanam sayuran di ladang yang mereka miliki, padahal sayuran merupakan salah satu hasil pertanian yang paling banyak digemari masyarakat. Eksistensi sayuran dari zaman dahulu sampai saat ini masih selalu stabil di pasaran. Kestabilan sayuran tersebut didorong oleh banyaknya produsen dan banyak sekali cara untuk membudidayakan sayuran yang mudah dan efisien. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membudidayakan sayuran adalah dengan sistem hidroponik di pekarangan rumah.

Hidroponik merupakan salah satu cara dalam bercocok tanam yang pelaksanaannya dilakukan tanpa menggunakan media tanah, melainkan dengan menggunakan larutan mineral bernutrisi atau media lainnya yang memiliki kandungan unsur hara seperti halnya sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah. Kegiatan budidaya sayuran dengan sistem hidroponik dalam penerapannya tidak memerlukan lahan yang luas dan bisa juga dilakukan di pekarangan atau di teras rumah dengan lahan yang terbatas. Perawatan sayuran dengan dalam sistem hidroponik ini pun sangatlah mudah, karena dengan memanfaat sistem hidroponik tumbuhan, tanaman atau sayur-sayuran dapat tumbuh dengan mudah tanpa menggunakan media tanah, hanya dengan talang air, botol-botol kemasan yang sudah tidak terpakai dan juga bisa memanfaatkan barang-barang yang sudah tidak diperlukan seperti ember, baskom dan sebagainya. Nah, sistem hidroponik ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam menyediakan sumber pangan rumah tangga dan juga untuk membantu meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga.

Untuk sayuran, sayuran juga memiliki manfaat yang begitu besar untuk menunjang kesehatan tubuh. Sebagaimana dikutip dalam jurnal penelitian oleh Dr. Siti Hamidah, Dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta, sayur merupakan bahan pangan yang sangat bermanfaat bagi tubuh terutama untuk mendukung kebutuhan akan vitamin. Kebutuhan vitamin oleh tubuh relatif kecil, namun  peranannya dalam tubuh sangat penting. Peranannya termasuk dalam kelompok zat pengatur pemeliharaan dan pertumbuhan. Kandungan serat atau fiber yang terkandung pada sayuran juga sangat dibutuhkan oleh tubuh. Serat adalah komponen jaringan yang ada pada tanaman yang tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Artinya di sini ialah tidak ada enzim pencernaan yang mampu mengurai serat menjadi komponen yang mudah diserap, sehinggga kandungan serat yang ada pada sayuran dapat bermanfaat bagi manusia terutama untuk membuat makanan rendah kalori, di dalam usus serat juga dapat mengikat glukos di mana serat memiliki efek pada penurunan gula darah.

Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada tanggal 14, 12, 16, 20 Agustus 2021. Adapun jenis tanaman yang ditanam adalah sayuran seperti bayam, sawi, kangkung serta jenis tanaman obat dan bumbu dapur seperti jahe, kencur, dan kunyit. Dalam pelatihan ini selain diajari bagaimana cara menanam sayuran di lahan secara langsung masyarakat juga diajari budidaya sayuran dengan sistem hidroponik.

Pelatihan ini diikuti oleh 7 orang warga Desa Gerit RT 02 RW 04 yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga dan pedagang yang tidak bisa berjualan karena di tutupnya pasar Gerit. Karena dilaksanakan di tengah masa pandemi Covid-19 maka kegiatan pelatihan di dilaksanakan dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat yaitu tetap menjaga jarak, memakai masker, dan dilakukan secara bergilir untuk menghindari kerumunan. 

Kegiatan pelatihan dimulai dengan kegiatan pemaparan materi yang bertujuan untuk mengedukasi  warga tentang pentingnya mengonsumsi sayur dan manfaat budidaya sayuran di tengah pandemi Covid-19 terutama untuk mewujudkan kemandirian pangan warga di tengah kondisi ekonomi yang sedang mengalami penurunan karena adanya Covid-19 dan untuk menghasilkan sayuran organik sebagai bahan pangan yang baik untuk menjaga kesehatan di tengah pandemi seperti sekarang ini. 

Sesi berikutnya yaitu kegiatan praktik langsung cara menanam dan membudidayakan sayuran. Selama dilakukan kegiatan pelatihan peserta sangat aktif mengikuti kegiatan, dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Setelah kegiatan pelatihan selesai, saya juga membagikan bibit sayuran secara gratis kepada peserta agar peserta dapat mencoba menanam di rumah masing-masing. Setelah mengikuti pelatihan peserta memahami bagaimana tahapan menanam dan merawat sayuran. bagaimana cara membudidaya sayuran yang baik. 

Harapan saya dengan adanya pelatihan budidaya tanaman sayuran, warga mau menanam sayuran dengan cara seperti ini kemudian dapat menjualnya di warung sayur, sehingga dapat  membantu meningkatkan perekonomian sekaligus dapat menjadi stok pangan sendiri juga sangat bagus untuk lingkungan dan kesehatan.

Penulis: Supatmi (Anggota Kelompok Madani KKN MDR IPMAFA Pati Tahun 2021)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *