SemarNews.com || Sigi – Berada di lokasi pengungsian selama rentang waktu satu bulan lebih membuat kondisi korban bencana mengalami gangguan kesehatan. Hal ini dialami pula oleh warga desa Sibalaya Utara, Kecamatan Tanambulava, Kabupaten Sigi yang menjadi korban gempa dan likuifaksi. Demikian isi release yang diterima redaksi, Rabu (7/11/2018).
Koordinator Mobile Klinik PMI Dokter Amantoro telah menggelar cek kesehatan dan pengobatan di lokasi pengungsian, di pasar Sibalaya Utara yang menampung 107 Kepala Keluarga (KK). Di area tersebut ia mendapati, mayoritas pengungsi mengalami penurunan stamina, mual, pusing dan diare.
“Hal tersebut dipicu karena minimnya sumber air bersih, cuaca ekstrim dan asupan gizi yang kurang, beruntung masyarakat di sini tergolong mempunyai fisik yang kuat” ungkapnya.
Salah seorang pasien Mobile Klinik PMI, Isnawati mengaku sudah beberapa hari tidak enak makan dan perut mual serta mengalami gangguan pernafasan, “ga enak makan bang, pikiran tidak karuan sampe mual mual terus buat nafas agak susah kita” ujarnya.
Layanan Mobile Klinik yang dilakukan PMI akan terus dilakukan dan menjangkau Beberapa wilayah atau daerah yang terdampak langsung bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah. Dengan layanan tersebut diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang memerlukan kebutuhan kesehatan dasar. (HQ)
—————