coverbuku:dhutag.wordpress.com |
Narasi tentang sakit hati dan roman-roman picisan akhir-akhir ini sedang banyak digandrungi pemuda. Roman-roman itu muncul sekelabat di dalam ingatan yang kemudian membangkitkan emosi, amarah, tawa, bahkan reaksi yang jauh melebihi dari apa yang diingat itu. Terlebih jika roman-roman itu adalah ingatan akan sejarah besar sebuah bangsa yang dibuang begitu saja di tepian limbah peradaban. Sejarah itu bukan saja dilupakan, tapi dipelintir habis-habisan sehingga ingatan generasi muda yang terlewat jauh tak akan pernah bisa menjamahnya. Rezim berkuasa menciptakan roman-roman lain yang menggambarkan sang penguasa adalah pahlawan yang harus diagungkan setinggi-tingginya.
tapi apa pelak, diperas sekeras apapun, di sikut sekusut apapun, roman-roman menyakitkan itu tak pernah padam. Budiawan mencoba membangkitkan roman-roman yang dipelintir oleh rezim penguasa dalam sebuah catatan utuk mematahkan ingatan. jangan sampai ingatan anak-anak bangsa lepas dari sejarah pedih yang dialami sebagian saudaranya yang dituduh subversif.