Semarnews.com | Semarang – Sejatinya, perairan Indonesia merupakan sebuah potensi kekuatan yang besar bagi pembangunan perekonomian bangsa. Terbentuknya poros maritim dan tol laut diyakini sebagai salah satu solusi mengatasi rendahnya kesejahteraan bangsa. Sebab, laut merupakan jalur utama transportasi di bidang angkutan dan perdagangan. Baik angkutan barang / logistik umum, bahan makanan maupun ternak. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Usaha Angkutan Kapal Barang dan Tol Laut Harry Boediarto dalam Maritim Talk yang digelar di Auditorium FIPK Universitas Diponegoro Jalan Prof H Soedarto Tembalang Semarang, Sabtu (31/03/2018). Lancarnya pembangunan tol laut, diklaim akan menjadi poros baru dunia kemaritiman yang kuat.
Harry menjelaskan, tersendatnya perindustrian terjadi lebih dikarenakan kurang lancarnya alur logistik melalui jalur laut. Terlebih, jalur darat saat masuk dan keluar pelabuhan juga mengalami kemacetan. Hal tersebut dikarenakan pembangunan yang ada masih ditekankan di pulau jawa. Dalam kesempatan tersebut, Harry menyuarakan tentang lemahnya sektor perairan sebab kurangnya sarana, “Pangsa pasar dan angkutan barang dari laut sangat luar biasa. Sementara sarananya masih kurang” kata ia. Lebih lanjut ia mencontohkan beberapa kondisi yang terjadi di berbagai daerah terpencil yang tidak ada dermaganya. Bahkan, karena rata-rata masih bersifat tradisional, faktor keselamatan pun masih diabaikan
Hal tersebut ditegaskan pula oleh Pembina Perhimatekmi, Ir Thahjono Rusdianto. Dia mengungkapkan, “poros maritim Indonesia sebagai poros maritim dunia” tandasnya. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa secara geoekonomi dan geopolitik Indonesia juga sangat strategis, dari 75 persen, terdapat 45 persen dari seluruh komoditas dan produk yang diperdagangkan di dunia dikapalkan melalui AKLI (Alur Laut Kepulauan Indonesia). Ia juga menyayangkan di mana semua kapal hanya lewat tanpa melalui tol laut tanpa retribusi. Dengan adanya tol laut, hal ini akan menambah pendapatan, “Kita ingin menempatkan laut sebagai masa depan bangsa” tukasnya. Lain itu, selama ini industri ini kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah
Kabid Pelayaran Dishub Propinsi Jateng Untung Sirinanto ATD MSc berpendapat bahwasanya gerakan kemaritiman ini harus mampu menambah pertumbuhan ekonomi. Diterangkan, dengan adanya semangat gerakan kemaritiman ini bisa memberikan nilai tambah. Di mana ada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya sebatas berbicara transportasi. Maka, ketika berbicara tol laut kita berbicara pada layanan tol laut yang nantinya memberikan dampak pada efektifitas ekonomi
Muhammad Iqbal Mirza, Co Direktur Pelindo III memuji kinerja pemerintah. Dikatakan, Pemerintah di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo berhasil menurunkan kos logistik menjadi 18 persen dari sebelumnya 27 persen. Setelah membenahi pola pengiriman logistik, banyak harga logistik yang dibutuhkan bisa ditekan menjadi lebih murah. (HQ.semarnews)