Alkisah, pada tanggal 2 Februari – 23 Maret PKI mengadakan penelitian selama 7 Minggu di wilayah Jawa Barat dan Banten. Penelitian yang berupaya menggali permasalahan buruh tani pedesaan tersebut dipimpin langsung oleh D.N. Aidit. Hasil dari penelitian ini kemudian dipublikasikan dalam bentuk laporan yang berjudul “Kaum Tani Mengganyang Setan Desa”. Hasil penelitian singkat dengan metode random sampling tersebut menemukan 7 setan desa yang merugikan masyarakat. Setan-setan dalam aneka ragam dan bentuk yang ditemukan dalam penelitian itu menakutkan, menyebarkan teror dan melakukan penghisapan pada masyarakat miskin sehingga perlu diganyang dan dibinasakan. Sepertinya lebih menyeramkan dibandingkan kuntilanak, pocong, genderuwo atau wewegombel sekalipun.
Bagi penulis, penelitian yang dilakukan Ketum Aidit diatas belum bisa dikatakan lengkap secara metode maupun hasil (Nggaya sok kritis dekonstruktif ala postmodern). Hal ini dikarenakan Aidit melupakan satu tempat yang harusnya dimasukkan sebagai tempat penelitian. Tempat yang sangat representatif dijadikan lokasi penelitian tetapi dilupakan Aidit tersebut adalah kampus. Barangkali Aidit khilaf atau tidak belajar dari dua saudaranya Jun Aidit dan Markodit yang merupakan pakar dalam soal setan. Guna melengkapi penelitian yang belum tuntas tersebut, penulis segera membentuk tim ahli dari beragam bidang. Mulai dari atlet futsal profesional seperti Sofan Adi Hartono, aktifis Revolusioner Bang Bidin hingga Imam Musholla dekanat Ustadz Ahmad UmamAufi Al Khamidi As Sedengy.
Tim yang dibentuk atas dasar SK Rektor ini menamakan diri Tim 69 Pemburu Setan Kampus. Setan perlu kami cetak tebal agar tidak diplesetkan menjadi Ayam. Mengingat tugas yang berat dan berisiko, kami berinisiatif ikut serta dalam program BPJS Kesehatan. Meski Premi iuran bulanan mahal dan memberatkan tetapi terpaksa kami bayar.
Dari hasil penelitian kilat selama seribu detik dengan metode konvensional dan gaya WOT. Kami temukan 7 Setan Kampus yang meresahkan dedek gemes secara khusus, dan rakyat kampus secara umum sebagai berikut:
1. Kantin Kapitalis
Setan Kampus jenis ini masuk dalam kategori setan kampus kelas atas dan sangat membahayakan. Bagi mahasiswa yang lapar tapi tak punya uang setan ini bisa menimbulkan gemetaran dan pingsan. Hal ini karena kantin kapitalis menolak “surat sakti” dalam bentuk apapun. Prinsip yang diterapkan adalah ada uang ada gorengan. Selain tidak ramah pada mahasiswa nir fulus, setan jenis ini juga tidak ramah pada mahasiswa kantong cekak (ingat! Bukan katok cekak). Tarif yang mahal ini jelas tidak ramah bagi kamu yang menanggung makan pasanganmu.
Bersyukurlah bagi mahasiswa yang jomblo. Hal menakutkan terakhir dari setan berbentuk kantin kapitalis ini adalah monopoli. Mulai dari monopoli penjual, interior kantin hingga menu makan dan minum. Sejak jaman Homo Erectus sampai Homo Sapiens masih sama. Nek gak percoyo tekok mbahmu!
2. Tokoh Mahasiswa Korup
Hasil penelitian tim 69 juga menemukan setan kampus jenis ini. Setan jenis ini sering menilepanggarap lembaga yang mereka pimpin. Setan ini senang main anggaran dibanding main cinta-cintaan. Setan ini harus segera dibasmi agar tidak membahayakan di masa yang akan datang. Pemimpin-pemimpin korup, penindas dan tukang tipu yang hari ini memimpin adalah jebolan dari Akademi setan jenis ini. Waspadalah, waspadalah! Lapor ke dukun terdekat jika anda menemukan setan jenis ini.
3. Mahasiswa Individualis
Setan jenis ini adalah setan level rendah yang mudah dikenali. Jumlahnya sangat banyak dibanding pupulasi setan kampus yang lain. Jika ada mahasiswa yang tidak mengabari tugas, UTS dan UAS kepada yang lain mereka masuk jenis setan ini. Juga bagi mahasiswa yang sinis pada gerakan mahasiswa, acuh pada diskusi dan tidak peduli pada yang lain. Kepada kawan sendiri saja mereka tidak perduli apalagi dengan masyarakat. Setan seperti ini sebetulnya mudah untuk disadarkan. Bacakan saja “pu jopa japu tai asu”
4. Birokrat Otoriter
Setan berikutnya yang kami temukan adalah birokrat otoriter. Levelnya sudah kelas berat selevel dengan Mike Tyson. Mereka menguasai sistem dan memiliki wewenang untuk mengatur segala sesuatu yang ada di kampus. Jika ada pembubaran diskusi dengan alasan temanya sensitif, pemberlakuan jam malam, pembatasan penggunaan fasilitas kampus. Itu semua adalah cara setan ini untuk meredam nalar kritis yang dimiliki mahasiswa. Pembredelan pers mahasiswa juga jurus yang sering digunakan setan ini. Hati-hati, setan jenis ini sangat susah ditaklukan kecuali dengan ruqyah berjamaah dengan pengeras suara. Kamu bisa bacakan petisi dan orasi tepat pada telinga setan ini. Insya Allah, setan akan insyaf dan tidak lagi otoriter. Kalau anda tidak punya keberanian lebih, jangan hadapi dia sendirian. Anda bisa ditendang keluar wilayah kekuasaanya.
5. Satpam Represif
Setan kelima yang kami temukan merupakan anak buah dari setan Birokrat Otoriter. Boleh dibilang, mereka adalah tentara dari setan yang menguasai kampus. Mereka sering membubarkan diskusi, bertindak represif jika ada demonstrasi di kampus. Mereka sebetulnya hanya menjalankan perintah saja dari atasan.
6. Dosen Maha Benar
Pernah dibla bla bla dosen dengan muka masam, mulut berbusa? Barangkali anda bertemu dengan setan keenam yang kami temukan. Ya, dia adalah Dosen yang Maha Benar. Mereka tidak suka dengan kritik, senang membuat aturan dalam aturan. Ingat pesan Gie “Dosen yang tak tahan kritik boleh masuk keranjang sampah. Dosen Bukan Dewa yang selalu benar, dan mahasiswa bukan kerbau”.
Waspadalah menghadapi setan ini kalau anda tak ingin di blacklist di kelas, tidak diluluskan mata kuliah, sampai dipersulit ketika bimbingan dan sidang skripsi. Mainkan strategi yang cantik jika anda berhadapan dengan setan ini. Jangan gunakan bawang putih, air garam atau peluru perak. Yakinlah itu tak mampu mengalahkan setan ini.
7. Plagiator
Setan terakhir bernama plagiator. Setan ini lihai menyamar dan menyusup ke tubuh siapa saja. Mulai dari mahasiswa, dosen hingga guru besar. Mulai dari level kelas teri sampai level kelas paus. Setan ini mampu mengeluarkan virus kemalasan dan ingin sukses akademik dengan cepat. Jika anda mulai senang copy paste, klaim karya orang lain maka anda mulai kerasukan setan ini. Jangan sampai terlambat mengusir setan jenis ini jika anda tidak ingin terjebak dalam kejahatan akademik. Menjadi plagiat sama saja dengan mencuri. Sebelum malu dan menyesal sebaiknya anda bertobat.
Catatan penting: Jika anda bertemu salah satu atau bahkan 7 setan kampus diatas jangan panik. Langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah membaca mantra maki-maki, kemudian siram semprot air dan terakhir larilah. Segera lapor ke RT setempat, apabila masih takut hubungi dokter terdekat.
Jangan mudah percaya, karena tulisan ini hanya provokasi belaka.
Penulis Amatir, Biro Agitasi & Propaganda CC – MNP (Marhaen Nasionalis Perjuangan)