 |
|
SAMPAIKAN SAMBUTAN : Ketua Tjakra 19 Kota Semarang, Muhammad Busro memberikan sambutan saat rapat koordinasi relawan Jokowi-Ma’ruf di Rumah Makan Simpang Raya, Jalan A Yani Semarang, Senin (21/1).
|
SEMARANG II SemarNews.com – Ketua Pusat Tjakra #19JokowiLagi Letjen TNI (purn) Eko Wiratmoko dalam rapat koordinasi pemenangan Jokowi-Ma’ruf di Rumah Makan Padang Simpang Raya Semarang menegaskan keberadaan komunitasnya sebagai relawan yang secara murni tergerak hatinya untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf.
“Kita bergerak dengan hati nurani untuk berjuang agar pak jokowi di tahun 2019 jadi presiden lagi. Karena pak jokowi ini, bukan saya membuat-buat, atau mengada-ada adalah orang baik,” kata Eko saat rapat koordinasi relawan Jokowi-Ma’ruf di Rumah Makan Simpang Raya, Jalan A Yani Semarang, Senin (21/1).
Eko melanjutkan, tadinya Tjakra ini perkumpulan purnawirawan yang baru pensiun sekitar 2 sampai 3 tahun. Pada perkembangan Tjakra purnawirawan yang tergabung di dalamnya menjadi milik masyarakat semua komunitas.
“Ini bukan purnawirawan untuk TNI tapi purnawirawan untuk semua komunitas,” tegasnya.
Eko menceritakan kebiasaan Jokowi merakyat dan berusaha selalu hadir bagi rakyatnya. Beliau itu kalau di jalan lihat kerumunan orang sering minta supirnya berhenti, ungkapnya, dan selalu bersalaman dengan rakyat yang diayominya. Kekaguman lainnya, Jokowi merupakn sosok yang rajin beribadah.
“Kalau jalan dengan beliau yang tidak pernah lupa itu shalat, tapi kalau makan sering lupa sehingga sering makan di jalan, seberhentinya beliau makan,” ungkapnya.
Lebih lanjut Eko Wiratmoko mengungkapkan, Jokowi dituduh PKI, anti Islam, dan sebagainya. Namun pada faktanya, Hari Santri siapa yang buat?, kata dia. Menurut mantan Danyon Kopassus ini, narasi anti Islam dan PKI akan terus diputar kubu sebelah dengan penyebaran hoaks.
“Karena tidak ada yang bisa dijual, tidak ada karyanya, baru bermimpi. Kalau pak jokowi sudah jelas yang dilaksanakan,” tukasnya. Dia juga menegaskan latar belakangnya sebagai orang militer namun lebih memilih mendukung Jokowi, “Saya purnawirawan, saya juga kopassus,” tegasnya.
Sementara, Ketua Tjakra 19 Kota Semarang, M Busro dalam sambutannya mengungkapkan berbagai hal yang dilakukan relawan Tjakra Semarang sejak terbentuknya, “Sejak dibentuk pada Juli lalu relawan Tjakra Semarang sudah melakukan sosialisasi dengan banyak kegiatan, tanam mangroove, jalan sehat, makan bersama supir dan sebagainya,” ucapnya.
Busro juga menyatakan pada pengurus pusat, ritme gerakan relawan yang ada di Kota Semarang berbeda dengan Kabupaten / Kota yang lain, “Gerakan kita beda dengan yang lain, kita konsultasikan dengan ketua Tjakra Jateng, Pak Ibnu Darmawan,” ungkapnya.
Hal tersebut dia nyatakan untuk mengimbangi progress Jokowi yang memiliki program kerja nyata dinikmati lapisan terbawah masyarakat, “Tidak ada presiden yang prestasinya menyentuh sampai ke akar rumput, baru Jokowi. Itu yang kita tekankan,” tegasnya.
Dia juga menekankan, dalam kontestasi Pilpres 2019 lawan politik Jokowi terbilang ringan namun menggunakan cara yang tidak sepatutnya, “Lawannya tidak begitu berat, tapi hoaksnya luar biasa, fitnahnya luar biasa,” tukasnya.
Komunitas yang sudah tergabung dalam Tjakara 19 #JokowoLagi bergerak langsung. Kita door to door, sillaturrahmi dari rumah ke rumah untuk memastikan sejauh mana masyarakat menikmati hasil pembangunan, mensosialisasikan keberhasilan Jokowi, dan memastikan suara masuk untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf. Target di Kota Semarang 65 persen. (HW-)
————— 