SemarNews.com , Semarang – Bencana ataupun musibah merupakan sesuatu yang sering luput dari prediksi. Ada kalanya, musibah tersebut terjadi meski telah diupayakan tindakan pencegahan. Terbebas dari bencana, Palang Merah Indonesia (PMI) pada periode Januari telah mengeluarkan bantuan kebencanaan bagi warga Kota Semarang didonimasi dengan musibah tanah longsor, dilanjut musibah rumah roboh maupun kebakaran.
Berdasarkan data kebencanaan yang dihimpun Markas PMI Kota Semarang, Jalan Soegijopranoto 35 Kota Semarang, Sabtu (9/3/2019), sedikitnya ada 16 kepala keluarga yang menerima bantuan di bulan Januari. Humas PMI Kota Semarang, Puji Yuniarto menyebutkan musibah tanah longsor yang terjadi di kecamatan Tembalang. Atas kejadian tersebut rumah Kusnawan, dan Muawaroh mengalami kerusakan. Keduanya warga Klipang Pesona Asri, Tandang, Kota Semarang.
Tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Ngaliyan yang menimpa rumah warga bernama Luluk, tepatnya di Jalan Candi Sukun, RT 6 RW 4, Bambankerep, Ngaliyan. Musibah serupa juga menimpa Wardoyo, warga Jalan Sugriwo X, Krapyak, Semarang Barat dan Mujiono, warga Lempongsari, Semarang Selatan.
Selain tanah longsor, terdapat pula kejadian rumah roboh. Diantaranya rumah milik Sutuyah, warga Kelurahan Pakintelan, Gunungpati, Niah, warga Podorejo, Ngaliyan, Bambang, warga Tanggungrejo, Tambakrejo, Gayamsari, Suliman, warga Muktiharjo Kidul, Pedurungan, Muhadi, warga Muktiharjo Lor, Pedurungan, dan Juari yang bermukim di Sendang Mulyo Blok I, Sendang Mulyo, Tembalang.
Sementara, bantuan untuk musibah kebakaran diberikan kepada Narto, warga Tanjungmas, Semarang Utara, Sumiyati, warga Jalan Dworowati IV, Krobokan, Semarang Barat, Nardi, warga Sawah Besar Timur, Kaligawe, Gayamsari, dan Sunarto, warga Jalan Sawah Besar Gang 7, Kaligawe, Gayamsari. Semua yang terdapat dalam data PMI Kota Semarang mendapatkan bantuan berupa paket bahan bangunan seharga 1 juta sampai 1,5 juta rupiah.
Menurut Kepala Markas PMI Kota Semarang, Endang Puji Astuti, para relawan telah melakukan peninjauan langsung dan pendataan yang sesuai dalam format assesmen sebagai dasar mengeluarkan bantuan bagi para korban musibah tersebut.
“Kesemuanya telah diasesmen oleh para relawan, dan kesemuanya layak bantu. Untuk kategori rusak ringan PMI memberikan bantuan dengan nominal 1 juta rupiah, rusak sedang dengan nominal 1,5 juta rupiah, dan 2 juta rupiah untuk yang mengalami rusak parah. Hal ini sebagaimana hasil Muskerkot (Musyawarah Kerja Kota) PMI Kota Semarang yang digelar pada bulan Desember lalu. Meski bantuan tersebut bisa dibilang tak seberapa, namun kami yakin masyarakat dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya,” ujarnya.
Endang melanjutkan, pihaknya merasa sangat terbantu dengan adanya bulan dana PMI. Sebab, dana yang dihimpun dari masyarakat itulah yang dikelola untuk kegiatan kemasyarakatan. “Alhamdulillah, warga Kota Semarang sangat respect terhadap kegiatan sosial. Jadi, bulan dana yang kami (PMI) adakan mendapat respon positif dari masyarakat,” ungkapnya, “Dari dana tersebut kita kelola untuk pelatihan PRB (Pengurangan Risiko Bencana), operasional posko 24 jam, layanan ambulan pasien dan ambulan jenazah gratis maupun bantuan dalam bentuk program lain,” urainya.
Pada bulan Februari, bantuan yang dikeluarkan oleh PMI Kota Semarang diantaranya diberikan kepada korban tanah longsor di Kelurahan Tandang, Tembalang yang menimpa rumah Mujiati Jalan Sikluang RT 02 RW 1, Sutiyem Jalan Sikluang Rt 6/1, dan Anggi Prasetyo Jalan Sikluang RT 6 RW 12. Sedangkan di Kecamatan Gajahmungkur menimpa rumah Rizki Jalan Gajahmungkur RT 1 RW 9 Kelurahan Gajahmungkur. Peristiwa rumah roboh terjadi pada Sugeng, warga Jalan Petek RT 7 RW 7 Kelurahan Dadapsari, Semarang Utara. Lestari, warga RT 3 RW 3 Kelurahan Tambakrejo juga mengalami nasib serupa. (HQ)
—————