Ketiadaan mutlak saja
sudah gawat rasanya.
Membuat mulas
kaum metafisikawan.
Menemukan nol
tak seperti memetik bunga.
Apalagi ketika
seorang India sembarangan
kejatuhan ide
bahwa sesuatu bisa kurang dari tiada.
Kontan orang Yunani mogok.
Para pakar ketuhanan pun
merasa canggung dengan ide itu.
Tipuan setan, ucap mereka,
bisikan iblis.
Inikah angka-angka alami,
pekik skeptiswan-skeptiswati,
minus satu, minus satu milyar?
Hanya dia yang berduit,
dan jumlahnya segelintir saja,
yang sama sekali tak pernah gentar:
Hutang dan potongan pajak,
pembukuan ganda.
Dunia binasa oleh bunga.
Aritmetika – lumbung mereka.
Kita semua berkredit,
kata para banker.
Cuma soal kepercayaan
Sejak itu, ia makin membesar saja
yakni ia yang kurang dari tiada