SEMARNEWS.COM | SEMARANG – Kecamatan Gunungpati Kota Semarang berhasil menyabet juara umum dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kota Semarang beberapa hari lalu. Pondok Pesantren Durrotu Ahlissunnah Waljamaah (PP Durrotu Aswaja atau PPDA) dalam gelaran tersebut turut menyumbang 4 trofi atas keberhasilan tersebut.
Empat orang santri yang berprestasi tersebut diantaranya Muhammad Hasan yang menyabet Juara 1 dalam Lomba Kaligrafi putra, dan Ikrimatul Lailiah juga menyabet Juara 1 dalam Lomba Kaligrafi. Trofi selanjutnya dipersembahkan Moh Fika Al Muzabbib dan Nurilhilmah yang masing-masing berhasil membawa pulang juara 3 dalam Lomba Tafsir Bahasa Arab putra, dan putri.
Menurut salah satu peserta, Moh Fika Al Muzabbib hal tersebut di luar dugaan. Pasalnya semua peserta berhasil meraih prestasi tanpa ada persiapan khusus yang dilakukan oleh PPDA untuk menghadapi kejuaraan tersebut. “Tidak ada persiapan khusus dari pesantren. Semuanya mengalir sesuai program pesantren,” ungkapnya saat ditemui di PPDA Banaran, Gunungpati, Kota Semarang, Minggu (30/6/2019) malam.
Pria yang juga menjabat lurah pondok putra tersebut menerangkan proses seleksi dilakukan di Kecamatan Gunungpati oleh pegawai Kecamatan. Selanjutnya diambil satu orang yang dinyatakan terbaik untuk maju mewakili lomba pada tingkat Kota Semarang. Sedikitnya terdapat 360 peserta dengan berbagai kategori, diantaranya pada Tingkat Umum terdapat cabang Lomba Taffsir, cabang Lomba Kaligrafi, dan cabang Lomba Tilawah.
Selanjutnya, untuk Tingkat Pelajar terdapat cabang Lomba Tahfidz dengan kategori juz 30 bagi peserta SD, dan tingkat SLTP atau yang sederajat mengikuti lomba cabang Tilawah dan Tahfidz kategori 1 juz, Tilawah dan Tahfidz 5 juz, sedangkan untuk pelajar setingkat SLTA mengikuti Lomba Tilawah dan Tahfidz kategori 10 juz, 20 juz, dan 30 juz.
Adanya prestasi yang diraih oleh para santri, lanjutnya, diharap menjadi acuan agar pembinaan di lingkungan pesantren bisa terus ditingkatkan sebagai nilai lebih dalam hal daya saing.
Menegaskan hal senada, pengasuh PPDA Kiai Agus Romadhon mengatakan bahwa sampai sejauh ini belum ada pembinaan khusus bagi santri yang menjadi delegasi dalam berbagai even perlombaan yang diikuti. “Semua mengalir apa adanya, potensi santri sudah dikembangkan sesuai mekanisme dalam Unit Kegiatan Santri (UKS),” tegasnya.
Sesuai ketentuan yang berlaku, meski berhasil membawa pulang 4 medali dalam kejuaraan tersebut, namun hanya 2 orang yang berhak melaju di tingkat provinsi. Yakni 2 orang santri PPDA peraih juara pertama yang berhak mewakili Kota Semarang maju tingkat Provinsi Jawa Tengah. (HQ)
—————