Semarnews.com | Semarang – Terorisme dan radikalisme bermuara dari mudahnya akses informasi tanpa adanya sistem filter dari diri sendiri sehingga arus kemajuan teknologi menjadi titik balik tereduksinya pemahaman diri terhadap jati diri bangsa. Untuk itu ia berharap pada generasi muda untuk dapat menguasai teknologi dalam mencegah terorisme dan radikalisme. Hal tersebut dinyatakan oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, Gurun Risyadmoko dalam sambutan Seminar Perlindungan Pemuda dari Radikalisme dan Terorisme.
Seminar dibuka dengan penandatanganan nota kesepemahaman antara Dinpora, Perwakilan Pelajar Kota Semarang dan KNPI Kota Semarang yang digelar di Hotel Pesonna jalan Depok no 33 Kembangsari Semarang Tengah Kota Semarang.
Gurun menekankan bahwa MoU tersebut ditindaklanjuti dengan kongkrit, “tidak hanya seremonial saja” Kata Gurun, “tapi ditindaklanjuti dengan program-program yang melindungi. Terutama dari bahaya hoax” lanjutnya. Terkait penyebaran berita di sosmed ia menegaskan untuk menulusuri asalnya, “Coba dicari, siapa ujungnya. Jangan asal di-share” tandasnya. Menurutnya, tugas untuk menjernihkan persoalan di media sosial adalah tugas bersama. Ia juga mengingatkan bahwa persoalan keagamaan di balik tren teknologi, “jangan sampai karena teknologi, kita melupakan keimanan”. Untuk itu Gurun yang juga senior KNPI berharap para generasi muda lebih menyentuh pada pencegahan radikalisme lewat oleh generasi muda dengan teknologi dan sinergitas antara Ulama dengan Umara’
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPD KNPI Kota Semarang, Choirul Awaludin SSosI menyatakan bahwa komimen pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Karena itu dirinya akan memacu kreatifitas para pengurusnya dalam berkegiatan yang mampu menumbuhkan kecintaan terhadap budaya dan peneguhan diri menjaga 4 pilar bangsa
Sementara, Kepala Kesbangpol Kota Semarang H Isdiyanto menyampaikan pesan Walikota Semarang dengan mengutip sebuah puisi karya KH Musthofa Bisri. ‘Atheis dimusuhi karena tidak bertuhan. Bertuhan dimusuhi karena Tuhannya beda. Tuhannya sama dimusuhi karena nabinya beda. Nabinya sama dimusuhi karena alirannya beda. Alirannya sama dimusuhi karena pendapatnya beda. Pendapatnya sama dimusuhi karena partainya beda. Partainya sama dimusuhi karena pendapatnya berbeda’. Melalui kutipan tersebut Walikota Semarang mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kerukunan dan kedamaian bangsa Indonesia. Khususnya kota semarang. Demikian sambutannya mewakili Walikota Semarang H Hendrar Prihadi yang berhalangan hadir.
Kepala Bidang Pemberdayaan Pemuda Dispora Kota Semarang, Sri S Indarwati SE MM dalam laporannya menerangkan bahwa Seminar menghadirkan empat narasumber yang kompeten dalam bidangnya, yakni Guru Besar Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang Prof Dr KH Imam Taufiq, M.Ag, Ketua FKPT Jawa Tengah Dr Drs H Budiyanto SH MHum, Dr H Anang Budi Utomo, SPd, SMn, MPd dari Komisi D DPRD Kota Semarang, dan M Rikza Chamami MSi Wakil Ketua KNPI Jateng dengan moderator Ketua DPD KNPI Kota Semarang Choirul Awaludin SSosI. Melalui seminar tersebut, ia berharap kreatifitas kegiatan kepemudaan dapat terus dikembangkan demi keutuhan NKRI. (Semarnews.HQ)