Media Jendela Dunia – Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini
Berita  

Jadi Pemersatu Bangsa, Jangan Ganti Merah Putih dengan Atribut Lain – semarnews

SEMARANG II SemarNews.com – Sang Saka Merah Putih menjadi salah satu topik utama sejumlah tokoh nasional saat menghadiri acara Apel Kebangsaan ‘Kita Merah Putih’ di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang. Adalah KH Maemoen Zubair, Habib Muhammad Lutfi bin Yahya, KH Ahmad Muwafiq, tiga dari puluhan tokoh nasional lainnya yang menyampaikan orasi terkait lambang yang menjadi pusaka bangsa Indonesia ini. Diawali dari KH Maemoen Zubair, pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar Sarang ini menuturkan, bendera Merah Putih memiliki arti semangat perjuangan yang tinggi serta keikhlasan. Keduanya berjalan secara berkesinambungan.

“Merah merupakan spirit berjuang, rela mengorbankan jiwa dan raga untuk Indonesia. Sementara Putih berarti jiwa yang bersih dan ikhlas,” ungkap Kiai Maemoen di acara Apel Kebangsaan ‘Kita Merah Putih’ di Lapangan Pancasila Simpanglima Semarang, kemarin.

Kiai berusia 90 itu melanjutkan, bendera Merah Putih menjadi simbol pemersatu bangsa. Menurutnya, Indonesia memiliki keberagaman ras, suku, agama, bangsa dan budaya. Oleh karena itu, Kiai Maemoen meminta semua rakyat Indonesia menjaganya sampai kapanpun.

“Tak ada yang diharapkan bersama kecuali menjaga Merah Putih supaya tetap berkibar di Tanah Air Indonesia,” imbuhnya.

Orasi berikutnya disampaikan Habib Muhammad Lutfi bin Yahya. Rais Aam Idarah Jam’iyah Ahli Thoriqoh Mu’tabaroh An Nadliyah ini mengatakan, bangsa Indonesia harus bangga dengan Merah Putih karena tiga alasan mendasar. Yakni, kehormatan bangsa, harga diri bangsa serta jatidiri bangsa.
“Merah Putih tidak akan berubah meski zaman berubah. Komit menjaga NKRI, Pancasila serta menjaga Merah Putih menjadikan Indonesia tetap jaya,” ujarnya.

Habib Lutfi juga menyatakan bersyukur karena semua elemen masyarakat, pemerintah, TNI-Polri, tokoh lintas agama, gabungan organisasi kepemudaan berkumpul jadi satu.

“Kalau sudah bersatu seperti ini, apakah ragu dengan kekuatan Indonesia?,” tanya Habib Lutfi. “Tidak”, jawab puluhan ribu hadir dengan mengepalkan tangan ke atas.

Adapun KH Ahmad Muwafiq mengatakan, Indonesia adalah bangsa besar yang diikat kuat oleh Merah Putih. Lambang ini tidak boleh ditandingi apalagi sampai berani diganti dengan lambang apapun selain Merah Putih.

“Jangan sampai Merah Putih diganti oleh atribut apapun. Merah Putih menjadi pemersatu seluruh masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” tegas Gus Muwafiq, sapaan kiai berambut panjang ini.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo selaku tuan rumah acara Apel Kebangsaan ‘Kita Merah Putih’ menyatakan bersyukur lantaran kegiatan diikuti seluruh elemen masyarakat dengan tidak memandang suku, agama, ras bahkan pilihan politik. Semua membaur jadi satu untuk Merah Putih.
“Hari ini komplit. Ada TNI, Polri, Kajati, Ketua DPRD, Wagub, tokoh nasional serta para ulama. Saya minta segenap rakyat Indonesia bersatu padu bersdiri di belakang pemimpin, jaga persatuan dan kesatuan bangasa,” kata Ganjar mengutip pidato Bung Karno saat dilantik menjadi presiden.
Rofikawati (25), salah satu peserta asal Kabupaten ini menilai Kalau kegiatan tersebut positif. Oleh karena itu dia puluhan teman lainnya dengan senang ikut acara tersebut.

“Pesannya harus bersatu. Perbedaan jangan sampai menjadi jarak di antara kita. Jangan saling bermusuhan dan terpecah belah. Kami berharap acara serupa digelar di luar Semarang atau Jawa Tengah,” katanya.

Hal senada diungkapkan Bambang Sumitro (45), peserta lainnya itu mengatakan, Indonesia itu beragam dan majemuk.

“Mudah mudahan kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain untuk terus berdampingan. Apapun pilihannya, kita masih tetap Indonesia,” ujarnya.

Turut hadir, KH Munif Zuhri, Prof Mahfud MD, KH Ahmad Daroji, Taslim Sahlan (FKUB Jateng), Uskup Robertus Rubiatmoko, Pendeta Eka Laksa (PGI Jateng), Nyoman Suraharta (PHDI Jateng), Go Boen Tjien (Matakin Jateng) dan Pujianto (Walubi Jateng), Tino Indra Wardono (KNPI Jateng) dan sejumlah tokoh penting lainnya. (HW-)
—————

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *