Media Jendela Dunia – Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini
Berita  

Hacker yang dibajak Haknya


foto:www.ibtimes.co.uk

hanna, seorang hacker yang mengacaukan sejumlah transaksi on-line di bank-bank besar amerika, dia merugikan negara senilai $64.000.000.000. dia divonis penjara seumur hidup dan dilarang menggunakan fasilitas listrik dan komputer. sebenarnya dia hanya melakukan uji coba untuk program aplikasi penyadapan yang dia ciptakan, hate hack namanya. tapi apa mau dikata, dia melakukan hal yang salah. program itupun akhirnya disita oleh NSA (national scurity agency)…
sembilan tahun kemudian, ada sekelompok teroris yang mencuri master program tersebut. mereka melakukan pencurian, pengacauan program keamanan, penghentian arus listrik industri, bahkan meledakkan pusat industri besar di china. seperti yang kita tahu, antara AS dan China saat ini sedang mengalami konflik keamanan virtual. tentu saja china langsung menuduh AS atas semua kekacauan virtual di china…
AS yang merasa tidak pernah melakukan tindakan jahat tersebut langsung merespon dengan berusaha membuktikan bahwa tidak sekalipun pihaknya menggunakan program Hate hack. masalahnya hanna mendesain programnya tidak bisa mati kecuali dia sendiri yang mematikan menggunakan sidik jarinya. dan masalahnya lagi, program itu sekarang ada di tangan para teroris. bagaimana cara mematikan program tersebut?
mau tidak mau pemerintah AS harus memanggil Hanna sang pencipta program itu. dan untuk mematikan program itu pemerintah AS akan memberikan fasilitas komputer kembali kepada hanna. namun tawaran ini di tolak mentah-mentah oleh hanna, bagaimana mungkin dia akan melakukan misi ini jika tidak ada jaminan militer, sementara programnya ada di tangan para teroris. pemerintah AS pun tidak mau ambil resiko dengan berperang melawan teroris itu. AS hanya ingin membersihkan nama baik negara dengan “mengorbankan” hanna. jelas hanna lebih memilih penjara seumur hidup daripada dijadikan tumbal negara….
pemerintah AS merayu hanna dengan iming-iming akan diberikan penghargaan jika berhasil merebut kembali program itu. namun dia tetap menolak, karena baginya penghargaan itu bersifat absurd. sebagai warga biasa, dia lebih menginginkan perlindungan negara kepadanya secara layak. dia masih mengingat betapa kejamnya negara terhadapnya ketika dia melakukan kesalahan. hanna memang telah melakukan kesalahan besar dengan merugikan keuangan negara dengan jumlah besar. tapi dia bisa memperbaiki kesalahan itu. di pengadilanpun dia tidak mendapatkan hak untuk didampingi pengacara. pengadilan negara telah memutuskan vonis secara sepihak dan tidak memberikan hak jawab kepada hanna. baginya sekarang, untuk apa membela negara yang telah mencederai rasa keadilan warganya…
hanna hanya terheran-heran sekaligus merasa miris. negara sebesar AS yang mengaku super power dan deklarator HAM justru mengkhianati konsepsi HAM yang telah di buat. kenapa saat di pengadilan hanna tidak mendapatkan hak jawab, padahal itu adalah hak dasar untuk mendapatkan keadilan. justru waktu itu hanna di anggap sebagai monster. hanna memang beruntung karena tidak di hukum mati. tapi hukuman seumur hidup yang di terimanya memang sengaja di voniskan agar ketika sewaktu-waktu pemerintah membutuhkan keahliannya hanna dapat segera di pakai. model vonis seperti ini memang sudah sering terjadi di dunia hukum dan intelejen AS. para kriminal yang memiliki keahlian khusus seganja “dipelihara” untuk kebutuhan intelejen. dan dalam sistem intelejen, jika seorang kriminal tewas di tengah-tengah menjalankan misi, namanya akan di hapus dan negara tidak mengakui segala tindak-tanduknya di lapangan…
hanna melihat hal ini adalah pelanggaran HAM, jelas pelanggaran HAM. negara memanfaatkan keahlian seorang kriminal namun tidak mengakui jika terjadi kesalahan. termasuk program ciptaannya yang disita NSA. kenapa program itu tidak sekalian dimatikan. pemerintah hanya ingin memanfaatkan program itu untuk misi yang “tidak jelas”.
hanna tidak menerima negosiasi apapun. dia tetap memilih di penjara dan tidak akan bersentuhan dengan komputer lagi jika hanya di jadikan tumbal negara. setidak-tidaknya jika negara tidak mampu menegakkan hukum, maka gunakanlah hukum secara benar. jangan gunakan hukum untuk kepentingan oligarki….
apalagi untuk kepentingan keamanan negara yang sedang bersaing dengan negara lain yang sebetulnya hanya persaingan sekelompok elit pemerintahan. warga negara kelas non elit seperti hanna tak pernah merasa terlibat. kok tega-teganya pemerintah menumbalkannya dengan dalih memperbaiki nama baik negara…
bagi hanna, biarkan negara hancur, asalkan dia bisa tidur…
(disadur dari sebuah film, cerita ini sedikit saya modifikasi demi memunculkan efek dramatis)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *