SemarNews.com || Semarang – Pendidikan di Indonesia dengan kuat mengusung misi pendidikan karakter, namun demikian karakter yang dimaksud masih bersifat umum. Yakni membentuk manusia yang ber-akhlak al karimah. Mempertegas maksud tersebut, Palang Merah Indonesia dapat memperkuat pembangunan karakter peserta didik dengan penanaman nilai-nilai humanisme dalam ekstra kurikuler Palang Merah Remaja (PMR).
Sekretaris PMI Kota Semarang, H. Surachman, S.Ip belum lama ini telah melantik 90 orang pengurus baru PMR Mula SDN Petompon 2 Semarang. Saat ditemui disela aktifitasnya di Markas PMI Kota Semarang, Jalan MGR Soegijopranoto 35, Kota Semarang, Surachman mengungkapkan MoU antara PMI dengan Mendikbud.
“PMI telah menandatangani kerjasama dengan Mendikbud, yang saat itu dijabat oleh Anis Baswedan,” kata Surachman, Sabtu (2/3/2019) pagi.
Menurutnya, dengan adanya kerja sama tersebut, sekolah bisa memanfaatkan materi bahan ajar PMI dan penguatan karakter siswa, yakni kemanusiaan. Caranya, dengan mengoptimalkan pembinaan sesuai kompetensi dan karakter humanis yang dibangun bersama antara pihak sekolah dengan PMI
“Ada banyak materi yang bermanfaat bagi siswa, mulai dari kesehatan, kebersihan, perawatan keluarga sampai dengan kepedulian terhadap diri dan lingkungan. Materi-materi tersebut sangat tepat diterapkan sejak dini pada anak agar mengerti makna dari kemanusiaan,” ujarnya.
Lebih lanjut Surachman menerangkan mekanisme dalam nota kesepakatan bersama tersebut dan pembinaannya. “Beberapa poin tersebut juga memuat tentang beban yang mesti ditanggung oleh masing-masing pihak. Jadi, kami (PMI Kota Semarang) merasa sangat berterima kasih kepada SDN Petompon 2 yang melanjutkan kerja sama tersebut agar mekanisme kerja samanya menjadi lebih jelas,” terangnya.
Dengan adanya pelantikan yang digelar di Aula SDN Petompon 2, Jalan Kelud Raya No. 5 Kota Semarang tersebut diharapkan menjadikan perhatian tersendiri, diantaranya adanya peningkatan kompetensi pelatih dan guru yang ditunjuk sebagai pembina PMR sebagai bagian dari tuntutan profesionalitas yang digalakkan PMI.
“Kami berharap dengan adanya kerja sama ini terus ditindak lanjuti dengan pembinaan pada guru yang diamanahi sebagai pembina. Jadi, guru tersebut harus bisa mengikuti kegiatan atau pelatihan yang diadakan oleh PMI. Ini agar berkesinambungan hasilnya,” tuturnya.
Staf Pendidikan dan Pelatihan, Bambang Kristyono, S.Pd menambahkan, iktikad SDN Petompon – 2 dalam mengembangkan misi kemanusiaan melalui PMR patut diapresiasi dan diikuti oleh sekolah lain. Sebab, kata Bambang, setiap agama mengajarkan tentang kemanusiaan, cinta kasih dan tolong menolong tanpa adanya perbedaan.
“Indonesia itu majemuk dalam bhineka tunggal ika, PMI itu netral dan terfokus pada kemanusiaan serta menghargai kearifan lokal. Nah, karakter kemanusiaan yang diusung PMI tentunya sangat mendukung akhlakul karimah yang ingin dicapai dalam pendidikan nasional yang menyatukan perbedaan latar belakang,” ujarnya.
Menunjang peningkatan kapasitas relawan, PMI dalam anggaran tahun 2019 telah mengagendakan pendidikan dan pelatihan dasar (Diklatsar) untuk anggota baru dengan target penuntasan materi dasar 120 jam, pelatihan spesialisasi relawan, training fasilitator, dan berbagai kegiatan pelatihan peningkatan kompetensi bagi pelatih.
“PMI juga terus menggiatkan berbagai pelatihan bagi para relawan agar profesional dalam melatih,” tegasnya.
Diungkapkan pula, pada pekan lalu Kepala SDN Petompon 2, Purwiyati, SPd saat kegiatan pelantikan dengan penuh serius memberikan semangat pada para siswa dalam membantu sesama. Dia juga menegaskan tentang pentingnya materi yang telah diterima selama pelatihan sehingga hasil pelatihan dapat ditingkatkan dengan latihan rutin. (HQ)
—————