SEMARNEWS.COM | SEMARANG – Dewan Pendidikan Kota Semarang (DPKS) mendorong Graha Wisata Hotel School Semarang (Grawis) agar tidak berhenti untuk berinovasi dan berkreasi dalam upaya membuka lapangan kerja melalui berbagai program Pendidikan dan Pelatihan yang dikelolanya.
Ketua DPKS Dr Drs Budiyanto SH, M.Hum mengatakan dengan tetap berinovasi dan berkreasi itu, maka diharapkan mampu merubah tantangan menjadi peluang, kemudian peluang menjadi menghasilkan uang atau pendapatan.
“Pengelola dan managemen Grawis jangan berhenti, jangan lelah dan jangan menyerah tetapi harus selalu berinovasi dan berkreasi dalam mengantarkan anak bangsa untuk mendapatkan pendidikan dan ketrampilan yang berkualitas, kompeten dan berkarakter,” kata Budiyanto dalam siaran persnya, Kamis (10/2/2022).
Menurutnya, outlet Neda yang terletak di kampus Grawis Jl KH Ahmad Dahlan no 23 Semarang telah menyajikan berbagai jenis menu hidangan dan makanan cepat saji ini harus dikelola secara profesional oleh sumberdaya manusia (SDM) yang berkompeten baik dari sisi managemen usaha maupun pelayanan prima.
Segmen pasar yang diincar, lanjutnya, harus didekati dengan kualitas pelayanan prima atau service exelent. Bersamaan dengan itu, produk menu hidangan harus banyak pilihan yang ditawarkan dan memiliki keunggulan serta kekhasan yang dapat menjadi andalan.
Selain itu, Budiyanto berharap pengembangan usaha outlet pertama Neda /Ricebowl & Coffee yang dihadirkan di tengah-tengah kampus Grawis bisa memenuhi tiga aspek. Antara lain yang pertama aspek pengelolaan. Yakni dikelola secara profesional dengan manajemen yang baik sehingga berpengaruh pada bagaimana usaha tersebut berjalan dengan baik dan sukses.
Karena itu dirinya menilai butuh adanya standar operasional prosedur (SOP), struktur organisasi dan evaluasi kinerja karyawan .
Kedua, lanjutnya, aspek produk baik makanan maupun minuman yang ditawarkan harus bervariasi , higienis, “Pengelola harus bisa menjaga kebersihan dan kesehatan makanan,” terangnya.
Aspek pelayanan yang baik sebagai nomor tiga, menurut dia harus terbukti dari tenaga yang terlatih. Secara lebih jelas dia sebut sumberdaya manusia (SDM) yang bekerja sudah mengantongi sertifikat dan dinyatakan kompeten oleh LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) yang sesuai bidangnya.
“Selain itu pelayanannya sesuai standar, keramah tamahan juga sangat penting atau yang utama sehingga bisa memberi pelayanan prima kepada tamu,” tuturnya.
Direktur Grawis Heny Yuliastuti SE, MSi, mengatakan nama outlet Neda di kampus yang dia pimpin berasal dari bahasa Jawa yang artinya makan, tetapi secara spesifikasi merupakan akronim dari tiga anaknya yang mengelola, yakni Naura, Edo dan Asifa.
Selain itu, dia sebut Grawis berencana akan melebarkan sayap usahanya dengan membuka outlet Neda di beberapa titik di kota Semarang, “Kami optimis, dengan mengusung semboyan makanan sultan merakyat, produk-produk Neda akan mampu menyedot kalangan kaum muda dalam menikmati kuliner di Semarang, ” ucapnya.
Launching Neda ditandai dengan pengguntingan pita oleh ketua DPKS Dr Drs Budiyanto SH,M.Hum, Direktur Grawis Heny Yuliastuti SE, M.Si dan Kepala Dinascc Tenaga Kerja Semarang Dr Sutrisno SKM, M.Hum Kes (HQ)