foto:www..bimbingan.org |
tuhan, aku sekarat…
aku terlalu kompromi…
aku terlalu manusiawi…
aku kehilangan daya tarung…
aku tak lagi tega membunuh…
aku tak lagi tega meruntuhkan kuasa tiran
aku terlalu kompromi…
aku terlalu manusiawi…
aku kehilangan daya tarung…
aku tak lagi tega membunuh…
aku tak lagi tega meruntuhkan kuasa tiran
tuhan, aku sekarat…
aku takut memandang wajahku…
di dunia yang dingin kaku…
di dalam dunia yang penuh ketidak adilan…
aku takut memandang wajahku…
di dunia yang dingin kaku…
di dalam dunia yang penuh ketidak adilan…
tuhan, aku sekarat…
aku tak bisa berlari lebih jauh lagi…
aku telah berjuang…
telah banyak harga yang sudah aku bayar…
namun aku tak jua kuat…
aku kalah dengan kebohongan…
aku tak bisa berlari lebih jauh lagi…
aku telah berjuang…
telah banyak harga yang sudah aku bayar…
namun aku tak jua kuat…
aku kalah dengan kebohongan…
tuhan, aku sekarat…
aku lelah di induksi terus dalam euforia…
euforia kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan…
aku tak mungkin berjuang terus…
aku ingin selamat…
aku lelah di induksi terus dalam euforia…
euforia kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan…
aku tak mungkin berjuang terus…
aku ingin selamat…
tuhan, aku sekarat…
aku ingin kau membantuku melangkah…
aku ingin merasa hidup kembali….
tolong jangan tanya kenapa…
jangan tanya kenapa aku lemah…
jangan tanya kenapa aku sekarat…
karena aku percaya, aku hanya pecundang…
aku akan di lupakan…
aku ingin kau membantuku melangkah…
aku ingin merasa hidup kembali….
tolong jangan tanya kenapa…
jangan tanya kenapa aku lemah…
jangan tanya kenapa aku sekarat…
karena aku percaya, aku hanya pecundang…
aku akan di lupakan…