Media Jendela Dunia – Informasi Berita Terkini dan Terbaru Hari Ini
Berita  

Data Ulang Sekolah, Jumlah Lembaga dan Satpen LP Ma’arif PCNU Kota Semarang Meningkat

SemarNews.com , Semarang – Lembaga Pendidikan Ma’arif Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif PCNU) Kota Semarang mengalami peningkatan jumlah lembaga pendidikan (sekolah maupun madrasah) dan satuan pendidikan (Satpen) Hal ini diungkapkan Ketua LP Ma’arif PCNU Kota Semarang, H. Asikin Khusnan dalam pendataan ulang yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MA NU) Nurul Huda Mangkang Kulon, Tugu, Kota Semarang.

“Secara umum, Madrasah dan Sekolah yang bergabung dengan LP Ma’arif PCNU Kota Semarang dari tahun ke tahun mengalami kenaikan,” ungkap Asikin seusai kegiatan, Sabtu (27/7/2019) petang.

Hal itu, lanjutnya, antara lain disebabkan karena para kiai NU dan warga NU yang kebetulan atau tidak juga menjadi tokoh masyarakat berhasil menyelenggarakan lembaga pendidikan formal, baik Madrasah maupun Sekolah. “Sedikit demi sedikit mulai begabung dengan LP Ma’arif PCNU Kota Semarang.

Asikin membeberkan, pendataan yang dilakukan hari ini menunjukkan tren positif, yakni Madrasah dan Sekolah yang bergabung dengan LP Ma’arif PCNU Kota Semarang mencapai 98 satuan pendidikan. “Ada 98 satuan pendidikan (Satpen) dengan rincian SD 4 Satpen, MI 43 Satpen, SMP 14 Satpen, MTs 18 satpen, MA 17 Satpen, dan SMK 2 Satpen,” bebernya.

Menurutnya, pendataan ulang sengaja dilakukan secara rutin pada tiap awal tahun pelajaran sebagai bentuk validasi data terkini terkait perkembangan organisasi NU dalam penyelenggaraan pendidikan formal. “Pendataan ulang ini bertujuan untuk mendapatkan data akurat atau yang ter-update, baik kelembagaan, ketenagaan (pendidik dan tenaga kependidikan) serta peserta didik,” ujarnya.

Kata Asikin, setiap awal tahun pelajaran pasti terjadi perubahan data peserta didik, karena adanya peserta didik yang lulus dan masuknya peserta didik baru. Madrasah atau Sekolah yang menjadi sasaran akreditasi juga memungkinkan terjadi perubahan data kelembagaan, terutama pada status akreditasi.

“Regulasi dan faktor usia GTK (Guru atau Tenaga Kependidikan), juga berdampak pada perubahan data GTK Madrasah dan Sekolah, karena pada usia 60 tahun, semua GTK memasuki masa pensiun dan harus digantikan yang lebih muda,” jelasnya.

Dalam menarik minat lembaga pendidikan ke dalam LP Ma’arif PCNU Kota Semarang, Asikin memacu jajarannya untuk rajin bersilaturahmi dan melakukan sosialisasi kepada para kiai NU, baik yang berada di dalam struktural organisasi NU maupun yang belum atau tidak masuk dalam kepengurusan NU. Selain itu, pihaknya juga kerap mengikutsertakan GTK dan peserta didik dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan PCNU Kota Semarang.

“Tentunya banyak GTK dan anak sekolah yang kita libatkan dalam kegiatan NU, seperti Hari Santri Nasional maupun Harlah NU,” tuturnya.

Dengan pendataan Madrasah/Sekolah secara online pada awal tahun pelajaran 2019/2020 diharapkan, LP Ma’arif PCNU Kota Semarang dan LP Ma’arif PWNU pada umumnya memiliki database kelembagaan, GTK dan peserta didik yang valid dan update, serta lebih cepat untuk diakses. (HQ)
—————

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *