Semarnews.com || Semarang – Ngaji Bareng yang digelar oleh Remaja Masjid Agung Jawa Tengah (RISMAJT) beberapa hari yang lalu (24/9/2018) di Plaza Payung MAJT Semarang memberikan pesan tentang pentingnya generasi muda menjaga perdamaian Indonesia. Demikian dinyatakan oleh Ketua Umum Rismajt Anis Mukhabbak.
Dosen UIN Walisongo Semarang, M Rikza Chamami menegaskan bahwa perbedaan di Indonesia tidak bisa dihilangkan. Justru dari perbedaan itu, bangsa Indonesia akan menjadi besar dan berdaulat.
“Syarat utama Indonesia bisa besar adalah dengan menjaga nilai-nilai kasih sayang atau rahmat semua komponen bangsa” tegas Rikza yang juga Wakil Sekretaris GP Ansor Jawa Tengah. Kalau pintu kasih sayang itu dibuka, maka toleransi dan perdamaian akan terjaga dengan bagus.
Secara nyata, Indonesia memiliki potensi keragaman 700 suku, 340 bahasa, 4000 tarian dan 252 juta penduduk, sehingga bangsa ini butuh kasih sayang. “Jangan sampai generasi muda mudah dihasut dengan berita hoax yang memecah belah bangsa. Tugas menyatukan negeri ini ada di tangan para anak muda” ungkapnya.
Senada dengan itu, budayawan Guspar Wong menyebut pentingnya pertemanan dan persaudaraan. Hal itu dilakukan, karena Nabi Muhammad banyak memberikan tauladan menjaga persaudaraan masyarakat sehingga menjadikan Islam dianut banyak orang.
Lahirnya fanatisme itu karena soal baju yang dipakai. Guspar mencontohkan suporter bola yang fanatik akan menjadikan buta mata dan merelakan membenci orang lain yang hakikatnya adalah saudara sendiri. “Tidak baik kalau ada hati yang membenci saudara sesama warga bangsa Indonesia” tegasnya.
Sabrang Mowo Danar Panuluh juga mengajak kepada semua masyarakat agar tidak mudah dikotak-kotak dengan kepentingan kelompok. “Indonesia butuh akal budi dengan peradaban kasih sayang” ungkap putra Emha Ainun Najib.
Agar bisa tercapai masyarakat yang damai, butuh rebutan kebahagiaan dan selalu menjadi jembatan kebahagiaan. Jika itu dilakukan, maka jatuh cinta kepada negeri ini akan menjadi gravitasi kehidupan. (HQ)
—————