SEMARANG- Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) AT TAUHID Semarang yang berlokasi di Jl. Gayamsari Selatan II Sendangguwo Tembalang Semarang menerima kunjungan dari Movement of Recovery (MOR) atau Yayasan Pergerakan Pemulihan Bali. Kunjungan Ketua Yayasan Pergerakan Pemulihan Bali, I Wayan Eka Sunya Antara (Wayan Bimbim) ditemani foundher MOR, Mr. Nev asal Selandia Baru diterima langsung oleh Ketua IPWL AT TAUHID Semarang, Singgih Yonkki beserta puluhan klien atau santri binaanya, Selasa (22/10) petang.
Wayan Bimbim menuturkan, kehadiranya bersama Mr. Nev di Yayasan AT TAUHID Semarang ingin menjalin silaturahmi, kerjasama dan mengetahui lebih jauh pengelolaan yayasan yang konsen dalam rehabilitasi narkoba. “Ada yang menarik di IPWL AT TAUHUD dibanding IPWL pada umumnya. Disini punya metode sisi religius (Berbasis pesantren), terapi dan grub serta tak kalah menariknya menerima klien laki-laki dan perempuan. Kebanyakan hanya terima klien laki-laki saja, disini terima juga klien perempuan,” ucap Bimbim disela kunjungan
Bimbim menerangkan, kunjunganya ini bagian dari agenda tour 2019 ke Bali-Sumatera dan Jawa sejauh 4000 kilometer. “Kita dari Bali ke Lampung, Jakarta (Kantor BNN Pusat), Kemensos RI, Bogor, Semarang, Jogya dan kembali lagi ke Bali,” terangnya.
Dijelaskan lebih lanjut oleh Bimbim,
bahwa Yayasan Pergerakan Pemulihan bertujuan untuk memberikan informasi dan dukungan kepada individu, keluarga dan komunitas mengenai masalah terkait penyalahgunaan narkoba. Yayasan ini juga bercita-cita untuk memecahkan stigma dan kesalahpahaman tentang kecanduan dan pemulihan. “Masyarakat Semarang, Jawa dan Indonesia pada umumnya jangan anggap para pecandu narkotika yang memilih pulih bukanlah kejahatan kriminal, namun mereka adalah korban penyalahgunaan narkotika, ” tegasnya
Bimbim menambahkan, Yayasan Pergerakan Pemulihan yang mempunyai motto “Jalani-NIkmati” ini baru saja berdiri dan telah mulai berperan aktif dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia. Yayasan ini mempunyai banyak agenda untuk mempromosikan pemulihan sebagai pilihan gaya hidup yang positif dan tahun depan Yayasan ini akan meluncurkan Pusat Sumber Daya Komunitas pertama di Denpasar Bali yang menawarkan manajemen kasus dan perencanaan pasca rehabilitasi dengan kegiatan-kegiatan yang produktif dan positif.
“Sekembalinya kami dari tour Sumatera dan Jawa, kami akan meluncurkan pusat baru pada bulan Januari 2020 yang menawarkan asesmen untuk individu dan keluarga dan akses ke layanan yang dibutuhkan.” jelas Bimbim. “Kami akan memiliki program rawat jalan 90 hari yang berfokus pada aftercare bagi orang-orang yang baru saja meninggalkan perawatan atau layanan lain dan memfasilitasi perencanaan pencegahan kambuh dengan individu dan keluarga.”
“Situs web kami sekarang secara resmi diluncurkan, di mana orang dapat melihat ke dalam kehidupan orang-orang dalam pemulihan melalui rekaman video dan kesaksian dan menemukan fasilitas rehabilitasi di seluruh Asia Tenggara” tutur Bimbim. “Kami menggunakan musik, berselancar, sepeda motor, seni dan subkultur untuk menjangkau mereka yang mungkin membutuhkan bantuan. Kami memiliki wawancara dengan band-band populer yang mendukung Gerakan Pemulihan. Kami memiliki bagian seni yang terus berkembang di mana orang dalam pemulihan telah mengirimkan karya mereka. Dan sekarang dengan senang hati mengumumkan Pergerakan Pemulihan (Movement of Recovery) sekarang menjadi yayasan yang sepenuhnya legal.”
Layanan informasi yang disediakan oleh Yayasan Pergerakan Pemulihan dapat diakses dengan mengklik laman www.movementofrecovery.org dimana di dalamnya terdapat informasi tentang lembaga-lembaga rehabilitasi pemerintah, rehabilitasi swasta, dan rehabilitasi berbasis komunitas yang ada di seluruh Indonesia yang dapat membantu masyarakat untuk mengatasi masalah penyalahgunaan narkoba. Yayasan Pergerakan Pemulihan juga menyediakan layanan hotline untuk berkonsultasi tentang informasi seputar pemulihan.
Sementara itu, Singgih Yonkki menegaskan visi dan misi MOR dengan IPWL AT TAUHID sama, yakni: ingin merubah stigma masyarakat jangan negatif thingking terhadap para pecandu narkoba yang ingin pulih dengan melakukan rehabilitasi. “Jangan dicap negatif, mengikuti rehabilitasi itu keren, gaul. Mereka yang ikut rehab, saya yakin nanti punya kehidupan lebih baik,” tegas Gus Yonkki. (AZ).